Program Baru VICO Indonesia Ajak Pelajar Berwisata Comdev
Ketua Kelompok Tani Wono Mulyo, Zakaria, dikerubuti para pelajar SDN 015 Badak Baru Photo: VICO Indonesia/Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 08/04/2008 23:27 WITA
Perusahaan migas multinasional VICO Indonesia Sabtu (05/04) lalu mengajak anak-anak SDN 015 Badak Baru mengunjungi sejumlah program unggulan community development (comdev) atau pengembangan masyarakat perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Muara Badak itu.
Tak kurang dari 50 siswa, baik siswa kelas V maupun kelas VI, begitu antusias mengikuti program bertajuk Wisata Comdev yang dipimpin langsung Manager External Relation & Security VICO Indonesia Surya Safari itu.
Menurut Surya Safari, Wisata Comdev merupakan program baru dari VICO untuk mengenalkan siswa kepada alam sekitar sekaligus melihat potensi yang ada di wilayahnya. "Sebagaimana diketahui, Muara Badak kaya akan sumber daya alam, seperti migas, hasil laut dan perkebunan," ujarnya.
Untuk Wisata Comdev perdana ini, lanjut Surya, pihaknya bekerjasama dengan SDN 015 dengan mengunjungi perkebunan Wono Mulyo dan Bunga Tanjung. "Di sini siswa dapat melihat langsung bagaimana potensi usaha perkebunan karet dan juga pegolahan buah kelapa menjadi VCO (Virgin Coconut Oil)," jelasnya.
Sementara dikatakan Kepsek SDN 015 Usman Said yang turut mendampingi siswanya, program ini merupakan upaya positif dari VICO Indonesia untuk meningkatkan wawasan dan sekaligus memotivasi para pelajar di daeraj tersebut.
Para siswa tampak asyik mengamati batang pohon karet Photo: VICO Indonesia/Bastian | | |
"Kalau boleh dibilang, ini semacam sekolah di alam. Karena lengsung dikenalkan dengan berbagai jenis tanaman yang ada dikebun ini. tidak hanya pohon karet tapi aneka tumbuhan lain bisa diperkenalkan kepada siswa," kata Usman.
Lokasi yang dikunjungi yakni perkebunan karet milik Kelompok Tani Wono Mulyo–Batubatu, Desa Muara Badak Ulu dan usaha pembuatan VCO di Desa Tanjung Limau. Untuk mencapai Wono mulyo rombongan harus menempuh perjalanan sekitar 10 KM.
Meski siswa terpaksa jalan kai mendaki bukit karena bus Gerbang Dayaku tidak bisa menjangkau lokasi kebun karet yang jadi fokus kunjungan wisata, namun siswa tetap antusias sembari menyanyikan lagu Naik-Naik ke Puncak Gunung.
Setiba di lokasi, rombongan disambut Ketua kelompok Tani Wono Mulyo, Zakaria, beserta anggota. Di bawah pohon karet, Zakaria menjelaskan kepada pelajar latar belakang kelompok tani yang dipimpinnya.
Dikatakan Zakaria, Wono Mulyo merupakan kelompok tani binaan VICO Indonesia yang mulai digerakkan sejak tahun 2003. Saat mulai dibuka, anggota menanam pisang. Namun karena terserang Fusarium, petani kemudian beralih mengembangkan tanaman karet karena dianggap lebih cocok dengan kondisi tanah yang berpasir.
"Saat ini anggota Kelompok Tani Wono Mulyo berjumlah 153 orang dengan luas areal mencapai 308 ha. Saat ini kami mengembangkan karet unggul jenis PB 260 dan IRC 26, GT1," katanya. (bas)
|