Dimeriahkan Wayang Kulit Semalam Suntuk, Ikapakarti Kukar Dikukuhkan
Pengukuhan pengurus Ikapakarti Kukar di Tenggarong Seberang, Sabtu (02/02) malam lalu Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 05/02/2008 21:08 WITA
Jajaran pengurus DPD Ikatan Paguyuban Keluarga Tanah Jawi (Ikapakarti) Kutai Kartanegara (Kukar) secara resmi dikukuhkan Sabtu (02/02) malam lalu di halaman gedung Putri Karang Melenu (PKM ) Tenggarong Seberang.
Pengukuhan Ikapakarti Kukar ini terasa istimewa karena tak hanya dihadiri Plt Gubernur Kaltim Yurnalis Ngayoh dan Plt Bupati Kukar Samsuri Aspar, namun juga Sultan/Gubernur Yogyakarta
Hamengku Buwono X.
Plt Bupati Kukar Samsuri Aspar dalam sambutannya mengaku mendapat suatu kehormatan yang sangat besar, karena Plt Gubernur Kaltim dan Gubernur DI Yogyakarta menghadiri silaturahmi dan pelantikan pengurus DPD Ikapakarti Kukar.
Sultan/Gubernur Yogyakarta Hamengku Buwono X menyerahkan kenang-kenangan kepada Plt Bupati Kukar Samsuri Aspar Photo: Agri | | |
Samsuri mengajak masyarakat dari etnis Jawa turut mendukung dan berperan aktif dalam program Gerbang Dayaku. Karena menurut Samsuri, Pemkab Kukar tidak memandang latar belakang suku, agama, golongan maupun ras warganya untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
"Artinya siapapun dia, dari suku apa dan agama apa, asalkan dia bekerja, tinggal, beranak pinak dan mau membangun Kukar, maka dia adalah putra daerah kukar," tambah Samsuri disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Acara pengukuhan Ikapakarti Kukar dimeriahkan pula dengan pertunjukan wayang kulit semalam suntuk oleh Ki Anom Suroto dari Solo, Jawa Tengah (Jateng). Aksi Ki Anom Suroto mampu menghibur ribuan komunitas warga Jawa di daerah ini. Pertunjukan dimulai sekitar pukul 21.00 Wita-pukul 04.30 Wita, pelataran gedung PKM dipadati penonton.
Aksi Ki Anom Suroto memainkan tokoh wayang yang mendapat sambutan antusias warga masyarakat Photo: Agri | | |
Wayang kulit bertajuk "Bima Suci" yang digelar DPD Ika Pakarti Kukar itu mampu menghipnotis penonton semalam suntuk. Tak hanya sampai di situ. Kehadiran pelawak Kirun juga mampu mengocok perut penonton yang mayoritas warga Jawa di Kota Raja dan sekitarnya.
Anom Suroto dengan gaya khasnya mampu memberikan pelajaran berharga bagi penonton. Lakon Bima Suci menggambarkan bahwa Warkudara (Bima) yang merupakan anak kedua dari lima bersaudara pasangan Pandu-Kunti itu mampu menemukan jatidirinya. Satria Penenggak Pandawa itu mampu mengalahkan nafsu angkaramurka atas petunjuk Kiai Semar, Patara Narada, Batara Guru, Kiai Hanoman, dan Krisna.
Tepuk tangan dan sorak sorai penonton terus berkumandang setiap kali Bima berhasil mengalahkan musuh-musuhnya. Pahlawan kebenaran itu tak mudah menemukan jatidirinya. Bima harus menumpas kejahatan yang dilakukan Kurawa dan raksasa yang berupaya menghalangi tujuannya dengan menghalalkan segala cara.
Anom Suroto bahkan mengejawantahkan lakon Bima Suci dalam kehidupan sehari-hari, bermasyarakat, beragama dan bernegara. Hanya dengan cita-cita luhur dan hati yang suci seorang pemimpin ulah rakyat adil dan makmur bisa terwujud. Karena lakon Bima Suci pada ahkirnya adalah keinginan seorang kesatria untuk menemukan jatidirinya bahwa masih ada kehidupan abadi. (win)
|