Siswa SLTP di Muara Badak Praktek Buat Kompos Penyuluhan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan diikuti tak kurang dari 150 siswa di setiap SLTP Photo: VICO Indonesia/Bastian
Siswa SMPN 1 Muara Badak saat praktek membuat kompos Photo: VICO Indonesia/Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 31/01/2008 20:29 WITA
Dalam rangka menyemarakkan peringatan Bulan Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) 2008, BPMIGAS-VICO Indonesia menggelar penyuluhan tentang Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan di 4 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) yang ada di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Penyuluhan yang dipimpin Julfrida Nababan dari Departemen HSE VICO Indonesia ini berlangsung selama 2 hari. Penyuluhan pertama digelar Rabu (30/01) kemarin di SMPN 1 Muara Badak dan MTs Nurul Jadid. Sedangkan pada hari ini, penyuluhan digelar di SMPN 2 dan SMPN 4 Muara Badak.
"Kegiatan ini merupakan upaya dari VICO indonesia untuk berbagi ilmu pengetahuan, khususnya menyangkut kesehatan, keselamatan dan lingkungan, sebagaimana yang diterapkan di lingkungan perusahaan VICO Indonesia," ujar wanita yang akrab disapa Jule ini.
Penyuluhan yang digelar sejak jam 08.00 WITA ini mendapat sambutan antusias dari pelajar. Apalagi tema yang diangkat sangat erat kaitannya dengan kehidupan pelajar. Seperti pemaparan oleh Ferry Gerungan dari Departemen Medical VICO Indonesia yang mengulas seputar kehidupan remaja .
Menurut Ferry, remaja amat rentan terhadap pengaruh lingkungan yang bisa menjerumuskan mereka dalam jeratan narkoba jika tidak berhati-hati dalam memilih teman. Hal lain yang menjadi penekanan presentasi Ferry yang mengulas masalah kesehatan yakni agar para pelajar menghindari rokok.
Penyuluhan tentang kesehatan di hadapan siswa SMPN 1 Muara Badak oleh Ferry Gerungan Photo: VICO Indonesia/Bastian | | |
Sementara materi tentang Keselamatan disampaikan oleh Obed Y Tiladuru dari Departemen HSE (Health, Safety & Environmental) VICO Indonesia yang mengulas soal keselamatan berkendara.
Sedangkan materi mengenai Lingkungan disampaikan oleh Agus Sucahyo yang memaparkan tentang pengelolaan sampah ramah lingkungan. Agus menyarankan para siswa untuk mengelola sampah dengan menerapkan prinsip 3R yakni Reduce (kurangi), Reuse (gunakan kembali), dan Recycle (daur ulang).
"Sampah sebaiknya dipilah menjadi sampah basah atau sampah organik dan sampah kering atau anorganik. Sampah organik bisa dibuat kompos dan sampah anorganik bisa dijadikan barang kerajinan tangan yang bisa mempunyai nilai ekonomi," ujarnya.
Di akhir sesi, Esther Elias memaparkan cara komposting atau mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos dengan keranjang Takakura. Bahan-bahan yang digunakan sangat sederhana. Seperti keranjang, kardus bekas, kain kasa/jaring nyamuk untuk 2 buah bantal sekam, alat pengaduk, kain penutup, sekam atau serbuk gergaji atau sabut kelapa dan starter atau kompos yang berfungsi sebagai pengurai.
"Cara pembuatannya yakni dengan meletakkan bantal sekam pada dasar keranjang. Kemudian aduk starter dan sampah dengan perbandingan 1:1. Lalu masukkan campuran starter dan sampah tadi ke dalam keranjang sakti. Kemudian tutup lagi dengan bantal sekam, kain dan penutup keranjang," ujar Esther.
Esther Elias saat memaparkan pembuatan kompos dengan sistem Takakura Photo: VICO Indonesia/Bastian | | |
Menurut Esther, keranjang sampah tersebut bisa diletakkan di dapur agar sampah organik yang diproduksi setiap hari bisa dengan mudah dimasukkan kedalam keranjang sakti.
Dalam kegiatan penyuluhan di beberapa SLTP ini, setiap pelajar diminta untuk membuat tulisan seputar kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan. Dari Setiap sekolah yang dikunjungi tercatat lebih dari 75% pelajar membuat tulisan dan selanjutnya akan dipilih Juara 1 hingga 6 dari masing-masing sekolah untuk mendapatkan hadiah menarik dari panitia. Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiahnya akan dilaksanakan minggu depan di sekolah masing-masing.
Para Kepala Sekolah (Kepsek) menyambut baik kegiatan penyuluhan yang digarap VICO Indonesia itu. "Karena hal ini dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar dan memberikan nilai tambah bagi pelajar maupun guru. Kami berharap kegiatan ini akan memacu semangat dan kreatifitas para guru dan murid untuk tetap menjadikan SMPN 1 sebagai sekolah terbersih dan sehat se-Kukar," ujar Kepala SMPN 1 Muara Badak, Saharuddin.
Sementara Kepsek SMPN 2 Rochmad Yunus dan Kepsek SMPN 4 Imam Husaini menyampikan terima kasih kepada VICO Indonesia atas upayanya berbagi ilmu pengetahuan dengan para pelajar di Muara Badak. Keduanya berharap kegiatan semacam itu bisa terus dilaksanakan di masa mendatang.
Hal senada disampaikan Kepala MTs Nurul Jadid, Hj Hadriah AR. Dia berharap agar siswa bisa memperoleh pelajaran tambahan selain yang diperoleh di sekolah sebagi bekal pengayaan ilmu bagi pelajar. (bas)
|