VICO Indonesia Sosialisasikan Rencana Pengeboran Cadangan Gas
Komara Wijaya saat mempresentasikan rencana pengeboran cadangan gas di hadapan pejabat dan tokoh se-Muara Badak Photo: VICO Indonesia/Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 24/01/2008 23:09 WITA
Sebelum memulai proses pengeboran gas dari perut bumi, perusahaan migas VICO Indonesia terlebih dahulu menggelar sosialisasi di hadapan pejabat dan tokoh masyarakat yang ada di sekitar wilayah operasi.
Seperti yang dilaksanakan tadi siang, sosialisasi kegiatan pengeboran VICO Indonesia dilakukan di Kecamatan Muara Badak yang berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Badak Baru.
Di hadapan Camat Hj Rusmina, Muspika, Kepala Desa, unsur BPD dan LPM se-Muara Badak, manajemen VICO Indonesia yang diwakili Soedi Wargono mengatakan sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman mengenai upaya yang akan dilakukan VICO Indonesia.
"Sehingga pejabat dan masyarakat dapat mengetahui secara jelas proses-proses apa saja yang dilakukan VICO Indonesia dalam rangka memperoleh sumber-sumber gas baru," ujar Soedi yang juga Superintendent Comdev & Comrels perusahaan migas multinasional itu.
Sementara Superintendent Field Support Departemen Drilling & Work Over VICO Indonesia, Komara Wijaya, dalam presentasinya mengatakan, sebelum dilakukan aktivitas pembuatan lokasi pengeboran, pihak drilling akan melakukan rona awal berupa pengambilan sampel tanah dan air di lokasi tersebut.
Soedi Wargono (kanan) mewakili manajemen VICO Indonesia berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada pejabat dan tokoh masyarakat mengenai upaya yang akan dilakukan dalam rangka pengeboran cadangan gas Photo: VICO Indonesia/Bastian | | |
Usai pengeboran, lanjutnya, pihak Health, Safety & Environmental (HSE) Departemen Drilling akan melakukan rona akhir berupa pengambilan contoh tanah dan air di lokasi bekas pengeboran untuk dianalisa apakah ada perubahan kandungan kimia di lokasi tersebut.
"Kemudian pengeboran akan menggunakan peralatan sesuai standar internasional yang biayanya yang sangat tinggi, dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan," ujarnya.
Menurut Komara, lamanya pengeboran untuk satu sumur berkisar antara 7 hingga 30 hari tergantung kedalaman sumur. "Dan itu pun belum tentu berhasil menemukan cadangan gas sesuai dengan yang diharapkan," jelas Komara.
"Setelah melakukan pengeboran, pihak Departemen Site Rehabilitation VICO Indonesia kemudian akan melakukan penghijauan kembali di sekitar lokasi bekas pengeboran," demikian katanya.
Selain di Muara Badak, VICO Indonesia juga telah melakukan hal serupa di Kecamatan Marang Kayu pada Rabu (16/01) pekan lalu. Dan sebelumnya, sosialisasi di wilayah Kecamatan Muara Jawa dan Samboja telah dilaksanakan pada akhir tahun lalu. Sedangkan sosialisasi perlintasan jalur pipa telah diadakan di Kecamatan Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Marang Kayu pada pertengahan Desember 2007. (bas)
|