Murid TK/TPA se-Muara Badak Ikuti Manasik Haji Cilik
Para jamaah cilik melakukan tawaf mengelilingi replika Ka'bah Photo: Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 22/01/2008 16:56 WITA
Pendidikan agama kepada anak usia dini sangat penting dilakukan dalam rangka membentuk generasi yang berakhlak mulia. Dan salah satu cara yang efektif untuk mengenalkan agama kepada anak-anak adalah dengan cara bermain sambil belajar.
Hal inilah yang diterapkan dalam kegiatan Manasik Haji Cilik yang diikuti ratusan murid TK/TPA se-Muara Badak, Minggu (20/01) lalu. Kegiatan Manasik Haji Cilik tersebut dipusatkan di lapangan sepakbola Badak 75 yang berjarak sekitar 100 meter dari Masjid At-Taqwa, Desa Badak Baru.
Para jamaah cilik tampak antusias mengikuti kegiatan yang dipandu langsung oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Muara Badak H Ichsanul Karim ini.
Kepala KUA Muara Badak dalam pengarahannya mengatakan, pada umumnya jamaah haji asal Indonesia langsung menuju ke Madinah. "Untuk kegiatan manasik ini kita simulasikan Masjid At-Taqwa sebagai Masjid Nabawi. Di Masjid Nabawi jamaah melakukan Sholat Arbain atau sholat wajib 40 rakaat," ujarnya.
Kepala KUA Muara Badak H Ichsanul Karim saat memberikan pengarahan kepada para peserta Manasik Haji Cilik Photo: Bastian | | |
Kemudian dari Masjid Nabawi menuju ke Bir Ali untuk mengenakan Ihram. "Nah, dalam mengenakan pakaian ihram, tidak boleh ada pakaian yang berjahit yang melekat di tubuh, baik berupa pakaian dalam maupun kaos kaki," ujarnya.
Meskipun suasana begitu riuh oleh celoteh murid TK, namun pelaksanaan kegiatan ini tetap berjalan lancar. Para peserta tetap serius mengikuti tata cara manasik haji sesuai arahan pembimbing.
Rombongan jamaah haji cilik kemudian dibawa ke halaman Masjid At-Taqwa. Di tempat ini disimulasikan sebagai Bir Ali atau tempat mengenakan pakaian Ihram. Selanjutnya jamaah menuju ke Makkah untuk melaksanakan tawaf yang pembacaan niatnya dipimpin oleh kepala KUA.
Saat pemberangkatan, para jamaah cilik begitu antusias melafalkan talbiyah, "Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka walk mulk, laa syariika laka,"
Pada awalnya memang berjalan lancar namun saat melakukan tawaf, barisan sudah mulai tidak terarah. Apalagi saat hujan mulai mengguyur, lapangan sepakbola menjadi becek dan bahkan ada pula peserta yang pakaian ihramnya terlepas.
Para jamaah cilik ketika praktek melontar jumrah Photo: Bastian | | |
Dari pelatihan manasik haji cilik tersebut, banyak kejadian lucu yang mengundang tawa geli. Seperti ketika peserta melakukan pelontaran jumrah. Peserta begitu serius melempar batu maupun juga biji karet yang sudah disiapkan sebelumnya.
Beberapa orangtua yang coba mengabadikan moment tersebut terpaksa harus rela terkena lemparan biji karet karena berada terlalu dekat saat pengambilan foto.
Menurut Hj Syahri Bulan selaku Ketua Panitia, kegitan ini merupakan yang kedua kalinya digelar di Muara Badak. Tujuannya tak lain untuk mengenalkan dan memberikan gambaran mengenai ibadah haji kepada anak usia dini tentang Rukun Islam ke-5 itu.
"Selama ini penyampaian pelajaran tentang Rukun Islam yang lain sudah bisa dipahami oleh siswa bahkan sudah dipraktekkan, akan tetapi mengenai ibadah haji kami lebih banyak bercerita," ujarnya.
"Jadi alangkah lebih bagus kalau hal itu bisa dipraktekkan juga oleh generasi muda Islam agar terbangun semangat dalam memahami Islam yang lebih komprehensif," ujar Sullang, panggilan akrab kepala TK Kurnia Desa Badak Baru ini.
Ditambahkan Sullang, pelaksanaan manasik haji cilik tahun ini diikuti pula oleh TK Ade Irma dari Kecamatan Marangkayu, meskipun mereka datang agak terlambat lantaran jarak yang cukup jauh.
Sementara itu, salah seorang wali murid bernama Bahar menyambut positif kegiatan Manasik Haji Cilik ini. "Karena jangankan anak-anak usia TK, kami yang orangtua ini juga sangat perlu memahami mengenai manasik haji," ujarnya. (bas)
|