Petani Anggana Dibantu Alat Pengolah Kopi Bubuk Exelta
Petani kopi Desa Kutai Lama didampingi tim Comdev Total E&P Indonesie saat mencoba peralatan pengolah bubuk kopi exelta Photo: Dok. Total E&P Indonesie
|
KutaiKartanegara.com - 11/01/2008 14:47 WITA
Untuk meningkatkan mutu dan produksi kelompok tani kopi binaannya, BPMIGAS-Total E&P Indonesie sejak tahun 2005 silam terus melakukan pendampingan terhadap Kelompok Tani "Karya Keluarga" yang berada di Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan berupa sejumlah peralatan pengolah biji kopi dalam rangka pengembangan Industri Kopi Bubuk Exelta.
Menandai mulai diproduksinya kopi bubuk tersebut sekaligus memperkenalkannya kepada masyarakat luas, Total E&P Indonesie bersama Koperasi Karya Keluarga meluncurkan produk Kopi Bubuk Exelta, Jum'at (04/01) pekan lalu di Anggana.
Menurut Media Relations Officer Total E&P Indonesie, Hendratno Eko Putro, pengembangan Industri Kopi Bubuk Exelta melalui Kelompok Tani Karya Keluarga tersebut merupakan bagian dari program Community Development (Comdev) atau Pengembangan Masyarakat dari BPMIGAS-Total E&P Indonesie.
Dengan adanya bantuan peralatan pengolah kopi, diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi kelompok tani kopi Karya Keluarga Photo: Dok. Total E&P Indonesie | | |
"Pembinaan terhadap kelompok tani kopi ini perlu dilakukan guna memperbaiki kualitas produksi pengolahan kopi bubuk Exelta. Termasuk perbaikan kemasan produk hingga mempromosikannya kepada pemerintah, mitra kerja maupun masyarakat luas," ujar pria yang akrab disapa Eko ini.
Dikatakannya, ada 3 fase pendampingan kepada kelompok itu yakni dengan penyediaan peralatan untuk pengolahan atau kupas biji kopi bagian luar, pengolahan kupas biji kopi bagian dalam, serta proses sangrai penggorengan dan penggilingan menjadi kopi bubuk.
Untuk mendukung ketiga fase itu, lanjut Eko, pihaknya menggandeng Koperasi Karyawan Perkebunan Kopi Sekar dari Jember, Jawa Timur (Jatim), untuk mendatangkan peralatan sekaligus melatih anggota kelompok tani Karya Keluarga cara mengoperasikannya.
Dengan adanya pendampingan dari Total E&P Indonesie tersebut, Eko berharap agar usaha dari kelompok tani kopi di Desa Kutai Lama ini dapat terus berkembang menjadi mandiri. "Sehingga kesejahteraan masyarakat, khususnya petani kopi di wilayah itu, dapat semakin meningkat," ujarnya. (win)
|