Ketika Anak Usia Dini Ikut Manasik Haji Cilik Dari Yang Serius Hingga Menangis Para jamaah cilik melaksanakan salah satu rukun haji yakni Sya'i dengan berjalan maupun berlari Photo: Yanda
Murid dari salah satu Raudhatul Athfal di Tenggarong dengan penuh semangat melontar jumrah Photo: Yanda
|
KutaiKartanegara.com - 06/01/2008 18:54 WITA
Ratusan bocah berpakaian ihram mulai bergerak meninggalkan kemah. Sambil melafadzkan doa maupun puji-pujian kepada Allah, mereka berjalan dengan tertib menuju tempat pelontaran untuk melempar jumrah Aqobah, Ula dan Wustha.
Ritual melontar jumrah ini tidak dilakukan di Arab Saudi. Melainkan hanya di halaman Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong, sebagai acara pokok kegiatan Manasik Haji Cilik garapan Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kutai Kartanegara (Kukar).
Berbagai tingkah polah dari para jamaah cilik pun tergambar selama kegiatan. Mulai dari yang serius sambil komat-kamit membaca doa, ada yang sambil bercanda, dan tak sedikit pula ada yang menangis. Bukan menangis karena rasa haru telah melaksanakan rangkaian ibadah haji, namun menangis lantaran sang nenek atau ibu tidak ikut menemani.
Usai melontar, ratusan haji cilik asal Kukar yang terbagi dalam 4 kloter ini kemudian bergerak menuju Mekkah untuk melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah. Para bocah dengan penuh semangat mengikuti semua arahan pembimbing haji dari Kantor Departemen Agama (Kandepag) Kukar.
Tangis dari sejumlah bocah turut mewarnai pelaksanaan Manasik Haji Cilik Photo: Yanda & Agri | | |
Ketika pembimbing haji menjelaskan tentang salah satu rukun haji yakni sya'i atau lari-lari kecil dari Shafa ke Marwah, sejumlah bocah langsung lari sekencang-kencangnya layaknya sedang lomba lari.
Sang pembimbing haji hanya bisa geleng-geleng kepala sambil tersenyum melihat tingkah polah anak-anak itu. Sementara beberapa guru dan orangtua berupaya untuk menghentikan mereka dan memberikan pengertian agar tidak perlu berlari kencang.
Kegiatan Manasik Haji Cilik yang berlangsung Sabtu (05/01) kemarin di Tenggarong diikuti tak kurang dari 289 murid Raudhatul Athfal (RA) atau Taman Kanak-Kanak Muslim se-Kukar. Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Nurhayati, ada 7 RA se-Kukar yang mengirimkan muridnya untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Dari Kecamatan Tenggarong ada dua yakni RA Assalam Kelurahan Baru dan RA Misbahul Khair Kelurahan Loa Tebu. Kemudian dari Kecamatan Tenggarong Seberang ada tiga yakni RA Miftahul Huda, RA Nahdlatul Watan dan RA PAS Ibadurrahman.
Sejumlah rukun haji dipraktekkan para murid RA, termasuk tawaf mengelilingi Ka'bah Photo: Agri | | |
"Kemudian RA Al-Falah dari Kecamatan Kota Bangun dan RA As'adiyah dari Kecamatan Samboja. Sedangkan 2 RA lagi yakni dari Loa Janan dan Samboja tidak dapat berpartisipasi," ujar Nurhayati yang juga Ketua IGRA Kukar ini.
Sementara Kasi Madrasah Pendidikan Agama (Mapenda) Kandepag Kukar, Kasmaboti, saat membuka Manasik Haji Cilik mengatakan, pihaknya menyambut baik dan bangga atas digelarnya kegiatan yang diikuti RA se-Kukar itu.
Menurut Kasmaboti, kegiatan Manasik Haji Cilik ini penting dilaksanakan dalam rangka menanamkan nilai-nilai agama kepada anak usia dini. "Hal ini sejalan dengan program Departemen Agama dalam rangka mewujudkan masyrakat yang agamis.
Ditambahkannya, pendidikan agama perlu ditanamkan kepada anak sejak usia dini sebagai dasar bagi pembentukan kepribadian anak yang berakhlak mulia. "Sehingga diharapkan kelak akan tercipta sumber daya manusia berkualitas di daerah ini yang dilandasi iman dan takwa," imbuhnya. (win/nop)
|