Tahun 2007, Polres Kukar Tangani 91 Kasus Narkoba
Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kukar Samsuri Aspar (kanan) dan beberapa pejabat Muspikab saat memusnahkan barang bukti narkoba yang telah diputus perkaranya pada Juni 2007 lalu Photo: Humas Kukar/Zul
|
KutaiKartanegara.com - 04/01/2008 19:32 WITA
Sepanjang tahun 2007 lalu, pihak Polres Kutai Kartanegara (Kukar) telah menangani 91 kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) sekaligus menciduk 129 orang tersangka.
Dari data kasus narkoba tahun 2007 yang dikeluarkan Satuan Narkoba Polres Kukar, Rabu (02/01) lalu, penanganan kasus narkoba tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Maret 2007 yang masing-masing terdapat 11 kasus.
Sedangkan pada bulan Februari, hanya ada 3 kasus menyusul kemudian bulan Juli dan Nopember 2007 ada 6 kasus. Sedang di bulan lainnya rata-rata terdapat antara 7 hingga 8 kasus yang ditangani pihak Polres Kukar.
Menurut Kasat Narkoba Polres Kukar, AKP Bambang Setyono, dari berbagai kasus tersebut telah diamankan barang bukti berupa aneka jenis narkoba yang meliputi putaw, ganja, sabu-sabu, pil koplo alias LL, ekstasi dan Lexsotan.
Dikatakannya pula bahwa penggunaan jenis Narkoba yang paling banyak disalahgunakan yaitu Obat Daftar G seperti LL. Menyusul kemudian sabu-sabu dan Lexsotan. "Setiap bulan selama 2007 lalu kami selalu menemukan penggunaan obat daftar G ini. Sedang ekstasi nihil sama sekali," ujarnya.
Sementara untuk penggunaan putaw dan daun ganja kering hanya terjadi pada bulan Desember sebanyak 7,8 gram putaw. Dan pada Agustus 2007 berhasil diamankan 3 bungkus ganja dalam ukuran paket hemat.
Selain mengamankan barang bukti narkoba, pihak Polres Kukar juga telah mengamankan barang bukti lainnya seperti uang tunai sebesar Rp 6.486.900,- yang ditemukan pada beberapa operasi penggerebekan serta telepon seluler.
"Untuk barang bukti berupa uang tunai sampai saat ini masih tetap utuh jumlahnya. Semua dititipkan di brankas Keuangan Polres yang selanjutnya akan diserahkan kepada ke Kantor Perbendaharaan Negara di Samarinda," katanya. (joe)
|