Warga Prihatinkan Kasus Pembuangan Bayi
Sejumlah warga mengamati bahkan mengabadikan sang bayi malang dengan menggunakan kamera ponsel maupun kamera digital Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 03/12/2007 01:30 WITA
Informasi mengenai ditemukannya bayi lelaki yang dibuang orangtuanya, Sabtu (01/12) pagi, langsung menyebar luas di tengah-tengah masyarakat kota Tenggarong.
Setelah bayi malang tersebut dibawa ke RSUD AM Parikesit, banyak warga termasuk para keluarga pasien di rumah sakit langsung berbondong-bondong menuju Bangsal Anak untuk melihat kondisi bayi itu.
Beragam komentar pun mengalir dari warga Tenggarong. Mulai dari menyayangkan perbuatan keji itu, mengutuk pelaku yang tega membuang bayi, hingga kasihan terhadap si bayi yang tak berdosa itu.
Bahkan sejumlah warga menyatakan sangat berminat untuk mengadopsi bayi seberat 3,5 kg dan panjang 49 cm itu. Satu di antaranya adalah Ali Mustofa (45), warga Jalan Sultan Alimuddin yang mengantarkan bayi tersebut ke RSUD AM Parikesit.
"Kalau urusannya sudah selesai, saya ingin mengadopsi bayi itu," ujar bapak dari 2 orang anak itu ketika ditemui KutaiKartanegara.com, Sabtu (01/12) siang, di selasar RSUD AM Parikesit.
Sementara Kasubag Pemberdayaan Perempuan Bagian Kesra Pemkab Kukar, Lilis Mardiyana, yang datang ke RSUD AM Parikesit khusus untuk menengok sang bayi malang menyatakan keprihatinannya atas terjadinya kasus pembuangan bayi itu.
"Saya sangat prihatin atas kejadian ini. Saya harap organisasi kewanitaan di Kukar dapat terus menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai UU Perlindungan Anak maupun UU Kekerasan Dalam Rumah Tangga," ujarnya.
Menurutnya, kemungkinan masyarakat banyak yang belum tahu bahwa perbuatan keji membuang anak merupakan salah satu bentuk pelanggaran hukum.
"Jangan sampai orangtua menyia-nyiakan anaknya. Apalagi terhadap bayi yang baru dilahirkan. Karena sudah ada aturan hukum yang melindungi anak-anak," katanya dengan nada prihatin. (win)
|