Serentak di Seluruh Indonesia Warga Kukar Ikut Aksi Tanam Pohon Aksi penanaman pohon secara serentak di lahan eks tambang PT Kitadin, Tenggarong Seberang, tadi siang Photo: Yanda
Kasdim 0906/TGR Mayor Inf Dendi menyerahkan bibit pohon kepada perwakilan organisasi wanita Photo: Yanda
|
KutaiKartanegara.com - 28/11/2007 15:21 WITA
Hari ini, jutaan masyarakat di seluruh Indonesia secara serentak melakukan aksi penanaman pohon. Tak terkecuali di Kutai Kartanegara (Kukar), aksi tanam pohon ini dipusatkan di lahan eks tambang PT Kitadin, Desa Kertabuana, Kecamatan Tenggarong Seberang.
Dimulainya aksi penanaman pohon ini dibuka secara resmi oleh Sekkab Kukar HM Husni Thamrin yang ditandai dengan penyerahan bibit pohon kepada perwakilan ibu-ibu, pelajar hingga pejabat di lingkungan Pemkab Kukar.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan Khairil Anwar, kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian berbagai pihak akan pentingnya penanaman dan budaya pemeiliharaan pohon yang berkelanjutan dalam mengurangi pemanasan global.
"Selain itu dimaksudkan untuk mencapai pembangunan Indonesia yang bersih serta meningkatkan penyerapan karbondioksida dan polutan lainnya, mencegah banjir, kekeringan, tanah longsor dan meningkatkan upaya konservasi sumber daya genetik tanaman hutan," kata Khairil yang juga Ketua Panitia Pelaksana kegiatan tersebut.
Sekkab HM Husni Thamrin tak ketinggalan menanam bibit pohon Photo: Yanda | | |
Sementara Menteri Kehutanan (Menhut) RI MS Kaban dalam sambutan tertulis yang dibacakan Husni Thamrin mengatakan, perubahan iklim dan pemanasan global telah menjadi isu hangat dan menjadi perhatian dunia.
"Indonesia memiliki peran penting dalam isu perubahan iklim global dengan menyediakan jasa lingkungan berupa penyerapan emisi karbon dari hutan yang ada," katanya.
Hutan Indonesia yang luasnya mencapai 120,3 juta hektare diyakini mampu menyerap emisi secara signifikan.
Namun demikian, terjadinya deforestasi dan degradasi hutan Indonesia dianggap sebagai sumber emisi karbon karena melepas karbondioksida ke atmosfer.
Pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan di negara berkembang inilah menjadi agenda utama pada Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim ke-13 yang akan berlangsung di Bali, 3-14 Desember 2007 mendatang.
Aksi tanam pohon secara serentak ini diikuti berbagai kalangan, termasuk aparatur Pemkab Kukar Photo: Yanda | | |
"Pertemuan di Bali nanti memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk menunjukkan komitmen dan kepemimpinannya dalam menghadapi isu-isu perubahan iklim," katanya.
Menurut Menhut, dalam pertemuan tersebut akan dibahas berbagai hal diantaranya adalah bagaimana menghadapi perubahan iklim dunia, upaya mengurangi emisi karbon, menyusun program-program antisipasi, serta menyusun program kerja sama antar negara.
Dalam hal pemulihan kerusakan hutan di Indonesia, lanjut Menhut, sebenarnya banyak hal yang telah dilakukan yakni melalui Kampanye Indonesia Menanam, Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN), pembangunan Hutan Tanaman, pemberantasan illegal logging, serta berbagai kegiatan penanaman oleh masyarakat luas sebagai hasil Kampanye Indonesia Menanam yang dicanangkan Presiden RI pada April 2006.
Dan untuk menunjukkan tekad yang besar dan kemampuan dari bangsa Indonesia dalam rehabilitasi hutan dan lahan, maka digelar kegiatan massal Aksi Penanaman Serentak Indonesia serta Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon yang dilaksanakan di seluruh Indonesia, dari tingkat pusat hingga desa.
"Dalam aksi ini akan ditanam 79 juta pohon. Tidak termasuk 10 juta pohon yang ditanam ibu-ibu dalam aksi Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon," ujarnya lagi.
Melalui kegiatan yang dilaksanakan serentak di seluruh tanah air tersebut, lanjutnya, kita tunjukkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia sangat peduli terhadap perbaikan lingkungan. (nop/win)
|