Guru dan Pengawas TK Ikuti Workshop KTSP
Penasehat GOPTKI Ny Hj Farida Samsuri Aspar memasang tanda peserta secara simbolis pada pembukaan Workshop KTSP TK Photo: Humas Kukar/Betty
|
KutaiKartanegara.com - 28/10/2007 15:48 WITA
Untuk pertama kalinya guru Taman Kanak-Kanak (TK) bersama pengawasnya di Kutai Kartanegara (Kukar) mengikuti Workshop Implementasi Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digelar selama 2 hari di Tenggarong.
Workshop Angkatan I yang dibuka Asisten III Pemkab Kukar AR Ruznie OMS, Rabu (24/10) lalu, diikuti 183 peserta dari 5 Kecamatan di Kukar, meliputi Tenggarong, Tenggarong Seberang Loa Kulu, Loa Janan dan Sebulu. Sedangkan sisanya dari 13 Kecamatan lainnya secara bertahap juga akan diikutkan dalam workshop ini.
Menurut Ketua Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-Kanak Indonesia (GOPTKI) Kukar, Ny Hj Anna Husni Thamrin, workshop tersebut diselenggarakan atas kerjasama DPC GOPTKI Kukar dengan DPC Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) Kukar serta Dinas Pendidikan Kukar.
"Implementasi KTSP merupakan bagian penting dari metode pembelajaran yang mampu memperkuat wawasan peserta didik. Adapun materi dalam workshop ini berupa teori dan praktek. Untuk teori di antaranya adalah Penjelasan Kurikulum TK berbasis KTSP dan Kebijakan Pendidikan TK. Sedang praktek salah satunya adalah Praktek Mengajar dengan alat peraga Sudut, Area dan Kelompok I hingga III," jelas Ny Hj Anna Husni Thamrin.
Para peserta Workshop KTSP TK saat mendaftarkan diri kepada panitia pelaksana Photo: Joe | | |
Sementara dikatakan Ny Hj Farida Samsuri Aspar selaku Penasehat GOPTKI, pihaknya mendukung penuh digelarnya kegiatan ini sebagai salah satu dukungan GOPTKI dalam menjabarkan program Gerbang Dayaku, khususnya dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Sementara Plt Bupati Kukar dalam sambutan tertulis yang disampaikan AR Ruznie OMS mengatakan, Pemkab Kukar sangat konsisten dalam bidang pendidikan ini. Buktinya dengan memenuhi amanat UU Sistem Pendidikan Nasional yang mengisyaratkan pengalokasian dana hingga 20% dari APBD untuk pendidikan.
"Pengalokasian dana yang relatif besar kepada dunia pendidikan ini harus diimbangi dengan peningkatan kualitas stakeholder pendidikan, seperti guru, pengawas, peserta didik, sarana dan prasarana pendidikan termasuk penyelengaraan TK," katanya.
Melalui kegiatan wokshop ini, lanjutnya, diharapkan mutu dan profesionalisme guru bersama Pengawas TK di Kukar menjadi semakin baik. "Sehingga upaya penanaman nilai-nilai yang mulia dan kecerdasan kepada anak-anak TK dapat dilakukan dengan baik," demikian ujarnya. (joe)
|