Sempat Macetkan Jl KH Akhmad Muksin Warga Datangi PLN Tenggarong Protes Pemadaman Listrik Aksi pengunjukrasa memblokade Jl KH Akhmad Muksin untuk menarik perhatian warga Photo: Agri
Para kader PMII melakukan aksi menyalakan lilin di halaman Kantor PLN Ranting Tenggarong Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 26/10/2007 23:41 WITA
Kinerja PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang masih sering melakukan pemadaman aliran listrik mendapat sorotan tajam dari beberapa elemen masyarakat Kutai Kartanegara (Kukar).
Ketika pemadaman listrik kembali terjadi Jum'at (26/10) sore hingga tengah malam, puluhan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kutai Kartanegara (Kukar) dan aktivis LSM Barisan Oposisi Murni (BOM) pun bergerak mendatangi Kantor PT PLN Ranting Tenggarong yang berada di Jalan KH Akhmad Muksin Tenggarong.
Sambil menyalakan beberapa batang lilin di halaman Kantor PT PLN Ranting Tenggarong, secara silih berganti para pengunjukrasa berorasi menumpahkan kekecewaan dan kekesalan mereka terhadap pelayanan PT PLN yang mereka nilai buruk.
"Begitu banyak kerugian yang diderita masyarakat gara-gara listrik padam setiap hari. Buktinya kemarin malam 3 buah rumah di Loa Kulu habis terbakar ketika terjadi pemadaman listrik. Mana tanggung jawab PLN?!" kata Koordinator Aksi, Wahyudi.
Warga pun ikut berorasi menyuarakan kekecewaan mereka terhadap pemadaman listrik yang masih kerap terjadi Photo: Agri | | |
Semula aksi unjukrasa di depan Kantor PT PLN Ranting Tenggarong yang dimulai pada pukul 20.00 WITA ini hanya melibatkan para aktivis PMII dan LSM BOM. Namun jumlah pengunjukrasa kian lama kian bertambah lantaran banyaknya warga masyarakat yang ikut bergabung.
Apalagi ketika puluhan pengunjukrasa memblokade sambil berorasi di tengah lintasan Jalan KH Akhmad Muksin. Jalan utama menuju pusat kota Tenggarong ini pun menjadi macet. Beberapa warga kemudian berhenti dan bergabung dengan para pengunjukrasa, bahkan mereka tak sungkan-sungkan untuk turut berorasi menyampaikan uneg-uneg mereka.
Aksi memacetkan jalan ini dilakukan pengunjukrasa karena mereka tidak mendapat kepastian kapan pimpinan PLN Tenggarong dapat menemui mereka setelah lebih dari 1 jam menunggu. Sejumlah petugas kepolisian secara persuasif kemudian meminta pengunjukrasa untuk sedikit menepi dan membiarkan kendaraan melintasi jalan tersebut.
Koordinator Aksi, Wahyudi, berorasi menuntut tanggungjawab PLN terhadap kerugian yang diderita masyarakat akibat pemadaman listrik Photo: Agri | | |
Ketika jumlah warga masyarakat semakin banyak bergabung dengan para kader PMII dan aktivis LSM BOM, mereka pun bergerak menuju Kantor PLN Tenggarong. Salah seorang karyawan PLN Tenggarong, Sunardi, akhirnya memberikan penjelasan kepada pengunjukrasa bahwa pemadaman listrik terjadi karena memang ada giliran pemadaman akibat kerusakan generator di PLTGU Tanjung Batu.
Sunardi juga menjelaskan bahwa pimpinan PLN Tenggarong tidak dapat menemui pengunjukrasa karena masih berada di Samarinda lantaran ada anggota keluarganya yang sakit.
"Baik, Senin nanti usai peringatan Hari Sumpah Pemuda kita akan kembali datang kesini. Kalau perlu, kami akan datang dengan jumlah massa yang lebih besar lagi," seru Ketua PMII Kukar, Junaidi.
Setelah mendengarkan penjelasan dari karyawan PLN Tenggarong yang bertugas malam ini, pengunjukrasa kemudian membubarkan diri dengan tertib. Puluhan petugas Polres Kukar tetap bersiaga hingga para pengunjukrasa benar-benar meninggalkan Kantor PLN Tenggarong. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pemadaman listrik lebih dari 6 jam masih berlangsung di sejumlah wilayah kota Tenggarong. (win)
|