Tenggarong Diserbu Wisatawan Lokal Museum Mulawarman dan Pulau Kumala Laris Manis
Suasana Museum Mulawarman yang hingga tadi sore masih diserbu wisatawan lokal Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 16/10/2007 23:06 WITA
Ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Tenggarong, masih menjadi tujuan wisata favorit masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim). Dalam 3 hari libur Idul Fitri, warga dari berbagai penjuru Kaltim seperti Samarinda, Balikpapan, Bontang, dan sekitar wilayah Kukar lainnya, terus menyerbu sejumlah obyek wisata yang ada di Kota Raja Tenggarong.
Dari pantauan KutaiKartanegara.com di lapangan, tingkat kunjungan terbanyak terjadi pada hari kedua Lebaran atau Minggu (14/10) lalu. Sejak pagi hingga siang, ribuan kendaraan roda dua maupun roda empat terus mengalir di sepanjang Jalan Wolter Monginsidi ke arah pusat kota.
Pulau Kumala dan Museum Mulawarman menjadi pilihan utama para wisatawan lokal tersebut. Sementara obyek wisata lain seperti Planetarium Jagad Raya, Waduk Panji Sukarame dan Museum Kayu, hanya menyedot sedikit minat para pelancong.
Seperti yang nampak di kawasan Museum Mulawarman, sejumlah kendaraan roda empat terpaksa di parkir di Jalan Mayjen Sutoyo dan Jalan Diponegoro lantaran terbatasnya kapasitas parkir.
Tak hanya itu, banyaknya kendaraan bermotor roda dua yang digunakan para pelancong juga menyebabkan halaman di lingkungan Museum Mulawarman penuh sesak dengan sepeda motor.
Lantaran sudah tutup, pelancong hanya melakukan foto bersama di depan Museum Mulawarman Photo: Agri | | |
Namun hal itu tak menjadi masalah setelah pihak Museum Mulawarman bekerjasama dengan staf LPKK membuka tempat parkir di dalam gedung Serapo LPKK. Pengguna sepeda motor dapat memarkir kendaraannya dengan aman dan terlindung dari sengatan matahari maupun guyuran hujan.
Pemandangan serupa terjadi di kawasan sekitar dermaga penyeberangan ke Pulau Kumala. Terbatasnya lahan parkir menyebabkan banyak kendaraan roda empat yang diparkir di tepi Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan KH Akhmad Muksin.
Guna menghindari terganggunya arus lalu-lintas, akhirnya lahan kosong di tepian sungai Mahakam yang ada di sepanjang jalan tersebut dibuka menjadi lahan parkir sementara.
Sementara dikatakan salah seorang petugas Museum Mulawarman, Ridwansyah, masyarakat masih sangat antusias untuk mengunjungi Museum Mulawarman. "Hingga sore, masih ada saja yang datang ke museum meski sudah tutup pada pukul 16.00 WITA," ujarnya.
Menurutnya, kunjungan wisatawan ke kota Tenggarong, khususnya ke Museum Mulawarman, masih akan terus berlanjut dan mencapai puncaknya pada hari Sabtu (21/10) hingga Minggu (22/10) ini. "Ya, karena hari itu terakhir libur panjang Idul Fitri yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk berekreasi bersama keluarga," pungkasnya. (win)
|