Tanah Longsor Akibat Galian Batubara, Jalur Pipa Gas VICO Terancam

Pipa penyaluran gas dan liquid yang tergantung diatas tanah longsor Photo: VICO Indonesia/Bastian

KutaiKartanegara.com - 02/05/2005 14:31 WITA
Adanya tumpang tindih penggunaan lahan di Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang menjadi wilayah operasi perusahaan migas dan tambang batubara ternyata dapat mengancam keselamatan warga masyarakat maupun pekerja tambang yang berada di sekitar daerah operasi.

Seperti yang terjadi di daerah Pamaguan, Kelurahan Dondang, Kecamatan Muara Jawa. Tanah longsor yang terjadi akibat pekerjaan penggalian batubara telah menyebabkan beberapa jalur pipa gas dan liquid milik kontraktor bagi hasil produksi VICO Indonesia tergantung diatas tanah.

Menurut Vice President VICO Indonesia Andreas Wibisono saat presentasi tentang Tumpang Tindih Daerah Operasi Migas (TTDOM) dihadapan Penjabat (Pj) Bupati Kukar Drs Hadi Sutanto beberapa waktu lalu, bila terjadi accident terhadap pipa-pipa itu, akan menimbulkan dampak yang sangat luas yaitu selain mengalami kerugian jutaan US dollar bagi VICO dan negara juga mengancam keselamatan makhluk hidup termasuk manusia yang ada di sekitar jalur pipa.

Untuk itu pihak VICO Indonesia berharap agar Pemkab Kukar dan instansi terkait bersama pihak perusahaan tambang batubara segera menemukan solusi terbaik menghadapi masalah ini. Demikian kata Andreas Wibisono.

Menanggapi hal itu, Pj Bupati Kukar Drs Hadi Sutanto menegaskan bahwa sarana maupun prasarana proyek minyak dan gas bumi (migas) yang dimiliki kontraktor bagi hasil yang ada di wilayah Kukar menjadi prioritas utama yang perlu diamankan keberadaannya. Karena selain merupakan objek vital nasional juga memiliki daya rusak yang tinggi dan luas bila terjadi kesalahan dalam prosedur pengelolaan serta kelalaian kerja.

Bila ditemui indikasi yang dapat mengganggu kelancaran operasi, Hadi Sutanto meminta kepada setiap perusahaan migas segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait. "Kalau perlu setiap perusahaan migas melakukan hubungan hotline dengan saya di Tenggarong. Hal ini perlu dilakukan karena resiko ancaman dari kegiatan operasi migas sangat luas disamping kerugian yang ditimbulkannya sangat tinggi," ujar Bupati Kukar.

Sementara itu Kepala Operasi BP Migas Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Ahmad Hamdani mengakui bahwa sebagian besar batas-batas wilayah operasi pertambangan migas di Indonesia belum memiliki database yang memadai.

Namun demikian dalam ketentuan pengelolaan wilayah operasi tambang migas ditetapkan dengan zona-zona potensial dimana setiap zona memiliki radiusnya masing-masing. Misalnya untuk setiap sumur pompa minimal memiliki radius 100 meter dari kegiatan di luar operasi migas. (joe)