Warga Serbu Pasar Murah Disperindagkop
Salah seorang staf Disperidagkop Kukar melayani warga Tenggarong yang ingin membeli kacang tanah dan emping melinjo Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 09/10/2007 15:39 WITA
Sejak awal Ramadhan hingga menjelang Lebaran Idul Fitri 1428 H, harga sejumlah sembilan bahan pokok (sembako) terus merangkak naik. Hal ini membuat warga yang berpenghasilan pas-pasan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya.
Guna meringankan beban masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sembako menjelang Lebaran, Dinas Perindustrian Perdagangan & Koperasi (Disperindagkop) Kutai Kartanegara mulai hari ini menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) di Tenggarong.
Tak pelak pasar murah yang digelar di Jalan Jenderal Sudirman ini diserbu warga Tenggarong. Desak-desakan sempat terjadi begitu pasar operasi ini mulai digelar pada pukul 09.00 WITA tadi pagi.
Dalam waktu singkat, sejumlah barang sembako terutama gula pasir yang disediakan setengah ton ludes terjual. Barang lainnya yang juga laris dibeli warga adalah emping melinjo, kacang tanah, minyak goreng, minuman ringan dan lain sebagainya.
Warga tampak antusias membeli bahan makanan yang dijual lebih murah dibanding harga di pasaran Photo: Humas Kukar/Rudy | | |
Menurut Kasi Pembinaan & Pengembangan Perdagangan Disperindagkop Kukar Sahran T, pihaknya menggelar pasar murah ini dengan menggandeng beberapa distributor dari Samarinda, seperti Indofood, Indomarko, Sinar Kalimata dan Jaya Muncul.
Ditambahkan Sahran, keterlibatan distributor dalam OPM ini adalah sebagai penunjang lantaran bahan yang dijual kebanyakan berupa makanan dan minuman ringan. Kendati demikian, dagangan dari distributor ini juga laris manis dibeli warga. Pasalnya, harga yang ditawarkan terhitung miring ketimbang di pasaran.
"Harga yang kami tawarkan memang lebih murah. Misalnya, gula pasir dijual Rp 6 ribu per kg, emping melinjo Rp 23 ribu per kg, kacang tanah Rp 15 ribu per kg. Jika dibandingkan di pasaran, selisihnya antara Rp 1.000 hingga 3.000," ungkap Sahran.
Untuk memberikan kesempatan kepada pembeli lain, lanjut Sahran, pihaknya memberikan batasan kepada pembeli untuk membeli maksimal 5 kg. Menurut Sahran pula, OPM ini merupakan wujud kepedulian Pemkab Kukar dalam membantu meringankan beban masyarakat terutama kalangan ekonomi lemah. "Mudah–mudahan sasaran kegiatan ini dapat tercapai," katanya.
Sementara diakui salah seorang pembeli yang bernama Maimunah, dirinya sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Apalagi yang dijual adalah sembako yang di pasaran harganya sudah tinggi. "Di sini harganya cukup murah, jadi sisa uangnya bisa untuk kebutuhan yang lain," ujarnya. (win)
|