KOPRI Kukar Safari Ramadhan ke Panti Asuhan
Ketua KOPRI Kukar Santi Mariyana menyerahkan bingkisan kepada pimpinan Ponpes & Panti Asuhan Mishbaa Hun Muniir Didi Syahrianto Photo: Dok. PMII Kukar
|
KutaiKartanegara.com - 07/10/2007 12:17 WITA
Kehadiran bulan Ramadhan dimanfaatkan jajaran Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kutai Kartanegara (Kukar) untuk berbagi kebahagiaan dengan anak yatim piatu.
Seperti yang dilakukan Selasa (05/10) lalu, kader PMII yang dimotori Korps PMII Putri (KOPRI) menggelar Safari Ramadhan di Pondok Pesantren dan Panti Asuhan Mishbaa Hun Muniir, Tenggarong.
Acara yang diawali dengan buka puasa bersama hingga sholat Tarawih berjamaah ini ditandai pula dengan penyerahan bingkisan yang masing-masing diserahkan Ketua KOPRI Kukar Santi Mariyana dan Ketua PC PMII Kukar Junaidi kepada pimpinan Ponpes & Panti Asuhan Mishbaa Hun Muniir, Didi Syahrianto.
Momen Ramadhan dimanfaatkan kader PMII untuk berbaur dengan anak-anak Panti Asuhan Mishbaa Hun Muniir Photo: Dok. PMII Kukar
Acara Safari Ramadhan di Panti Asuhan Mishbaa Hun Muniir diisi pula dengan siraman rohani yang disampaikan kader PMII Photo: Dok. PMII Kukar|
| | |
Menurut Ketua KOPRI Kukar, Santi Mariyana, kegiatan ini merupakan agenda dari KOPRI Kukar untuk meningkatkan tali silaturahmi dengan masyarakat sekitar, terutama dengan anak-anak yatim piatu.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan contoh kepada pemuda dan pemudi sebagai generasi penerus bangsa bahwa masa depan agama dan negara ada di tangan kita semua. Sehingga sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk memperjuangkan dan medakwahkannya," kata Santi.
Kegiatan keagamaan seperti ini, lanjutnya, tidak hanya sebatas pada momen bulan Ramadhan saja. "Insya Allah kami juga akan membuka kelompok pengajian di setiap sekolah untuk mengimplementasikan nilai-nilai Islami yang ada di PMII yang merupakan sebagai generasi penerus perjuangan ke depan," ujarnya lagi.
Ditambahkan Santi, pihaknya ingin membuktikan melalui kegiatan nyata bahwa mereka sebagai insan pergerakan bukan hanya mendidik kader untuk bisa bersikap kritis yang kerjanya berdemonstrasi saja. "Tapi kami juga adalah insan sosial yang akan membentuk kader pemimpin yang bisa di segala hal baik keagamaan, sosial dan budaya," pungkasnya. (win)
|