Kerja Bareng PMII-Himmah NW Kukar Gelar Safari Dakwah dan Pesantren Kilat di Tenggarong Seberang
Suasana kegiatan Pesantren Kilat di Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang Photo: Dok. PMII Kukar
|
KutaiKartanegara.com - 19/09/2007 15:17 WITA
Kehadiran bulan Ramadhan 1428 H dimanfaatkan para mahasiswa Kutai Kartanegara (Kukar) yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Himpunan Mahasiswa Nahdlatul Wathan (Himmah NW) untuk mengadakan kegiatan kerohanian bertajuk Safari Dakwah Islamiyah dan Pesantren Kilat.
Kedua kegiatan yang digelar sejak Sabtu (15/09) lalu berlangsung di wilayah Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, dan baru akan berakhir pada Kamis (20/09) besok.
"Untuk Pesantren Kilat digelar sore hari usai pelaksanaan sholat Ashar. Sedangkan Safari Dakwah dilaksanakan pada malam hari usai sholat Tarawih di masjid atau langgar yang ada di desa Kerta Buana," ujar Ketua II PMII Kukar, Rahmadi W, selaku koordinator kegiatan tersebut.
Kegiatan Safari Dakwah Islamiyah dilaksanakan pada malam hari saat pelaksanaan sholat Tarawih berjamaah Photo: Dok. PMII Kukar | | |
Menurut Rahmadi, kegiatan seperti ini penting dilakukan secara berkelanjutan oleh kaum pergerakan dan mahasiswa pada umumnya. "Karena disamping sebagai pengontrol kebijakan struktural pemerintah, kita juga dituntut untuk senantiasa menegakkan syiar Islam sebagai kontrol sosial dalam pengabdian terhadap masyarakat," katanya.
Ditambahkannya, sasaran Pesantren Kilat ini adalah para siswa TK/TPA, SD/MI dan SMP/MTs yang dilaksanakan di 4 masjid. Sementara untuk Safari Dakwah dilakukan di 11 tempat ibadah yang meliputi Masjid At-Tahiriyah, Langgar Ijtihad, dan Masjid Al-Amin.
"Kemudian Langgar Nurul Huda, Langgar Raudatul Jannah, Langgar Hamzan Wadi, Langgar Ittihad, Langgar Al-Ihsan, Langgar Jamiatul Muslimin, dan Langgar Attoriqah," paparnya.
Dikatakan Rahmadi, kegiatan tersebut ternyata mendapat respon yang baik dari masyarakat setempat. "Bahkan warga meminta agar kegiatan ini bisa dilaksanakan sampai akhir Ramadhan. Tetapi mengingat keterbatasan dana, kegiatan ini hanya bisa dilaksanakan selama lima hari saja," ujar Rahmadi mengakhiri. (win)
|