Kabupaten Kesultanan Wisata Seni Budaya Festival Erau Agenda Dokumen
       
Arsip Berita Gallery Download Direktori Data Forum Buku Tamu
RSUD A.M. Parikesit
Agenda/Events
Cerita Pendek

Akan Ku Tunggu
Oleh: Rhony Samlan

Beberapa menit lagi kapal fery akan segera berangkat. Akan tetapi mataku masih saja kesana kemari untuk mencari sesuatu. Atau lebih tepatnya seseorang. Biasanya setiap saat aku selalu berjumpa dengannya di kapal ini atau kapal satunya. Mengantri atau sudah berada di ...

Lebih Menguntungkan, Beternak Sapi Dengan Sistem Terpadu

Sapi milik peternak di Kecamatan Samboja yang dilepas bebas. Dengan sistem terpadu, sapi tidak perlu lagi berkeliaran mencari makan
Sapi milik peternak di Kecamatan Samboja yang dilepas bebas. Dengan sistem terpadu, sapi tidak perlu lagi berkeliaran mencari makan
Photo: Agri

KutaiKartanegara.com - 11/09/2007 22:49 WITA
Banyak manfaat yang diperoleh jika beternak sapi potong dilakukan dengan sistem terpadu. Selain lebih aman, sapi lebih tahan penyakit dan pada umumnya sapi tidak dapat mati seketika. Apalagi sistem ini relatif mudah dipelajari, tidak memerlukan modal besar dan tidak perlu lahan yang luas seperti sistem tradisional.


Hal tersebut disampaikan Ir Eka Budhi Sulistyo pada Pelatihan Penggemukan Sapi Sistem Terpadu di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Suluh Agung, Kelurahan Wonotirto, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Sabtu (08/09) lalu.


Menurutnya, penggemukan sapi dengan sistem terpadu ini memanfaatkan limbah dengan fermentasi jerami untuk dikelola menjadi pakan ternak sapi, serta memanfaatkan kotoran sapi sebagai pupuk organik dan biogas.


"Selama ini ternak tidak pernah bisa memakan jerami. Namun setelah dilakukan fermentasi jerami selama 21 hari, maka pakan tersebut akan sangat digemari oleh ternak. Bahkan jika jerami yang sudah diolah disandingkan dengan rumput hijau, maka dijamin ternak akan lebih memilih pakan tersebut dari pada rumput hijau," ujar Eka Budi yang merupakan pemateri dari Lembah Hijau Multi Farm, Solo.


Ditambahkan Eka Budhi, kandungan gizi dan protein yang terkandung dalam pakan olahan tersebut juga lebih tinggi, lebih mudah dicerna oleh sapi dan bisa disimpan dalam waktu tak terbatas, bebas limbah dan tidak berbau. "Sehingga ternak akan jauh lebih sehat dan lebih cepat gemuk secara signifikan," jelasnya.



Para peternak sapi tampak antusias mengikuti praktek pengolahan jerami menjadi pakan ternak
Photo: Dok. VICO Indonesia

Melalui perawatan yang intensif dan pemberian pakan olahan dari jerami, maka setelah 5 bulan bulan, bobot sapi bisa mencapai 500 kg dan memiliki keuntungan yang lebih besar. Beda dengan beternak sapi potong sistem tradisional yang hanya memiliki keuntungan maksimal 20% per 5 bulan.


"Atau dengan sistem intensif yang hanya memiliki keuntungan mencapai 40-60% per lima bulan. Dengan sistem terpadu, keuntungan bisa diatas 100 % per lima bulan," ungkapnya.


Selain jerami, lanjut Eka Budhi, pakan alternatif yang bisa difermentasi adalah daun kelapa sawit, buah coklat, semak tanaman liar. "Kalau limbah pohon kacang tidak perlu difermentasi lagi karena sudah memiliki nutrisi tinggi," katanya lagi.


Kegiatan Pelatihan Penggemukan Sapi Sistem Terpadu yang digelar BPMIGAS-VICO Indonesia bekerjasama dengan Cabang Dinas Peternakan Kecamatan Samboja dan Lembah Hijau Multi Farm ini diikuti 26 peternak sapi dari sekitar wilayah operasi perusahaan migas tersebut.


Para peserta terdiri dari 5 orang peternak asal Kecamatan Anggana, 7 orang dari Samboja, 5 orang dari Muara Jawa, 5 orang dari Marang Kayu dan 4 orang dari Muara Badak.


Menurut Manager Security & External VICO Indonesia, Boedijanto, pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan taraf hidup para peternak karena melalui sistem terpadu ini nilai ekonomisnya sangat tinggi.


"Disamping itu kelihatannya selama ini sistem pengelolaan ternak di wilayah operasi VICO Indonesia masih secara tradisonal. Alangkah bagusnya kalau bisa dikelola secara terpadu agar pendapatan peternak bisa lebih meningkat," ujarnya.


"Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian BPMIGAS-VICO Indonesia terhadap para peternak di sekitar wilayah operasi perusahaan melalui program pengembangan masyarakat," ujarnya. (bas)


Kegiatan Pelatihan Penggemukan Sapi diikuti para peternak dari sekitar wilayah operasi VICO Indonesia
Photo: Dok. VICO Indonesia

 
Pasang Iklan
Pasang Iklan
Username
Password  
Info Odah Etam
Politik & Peristiwa   Pemerintahan   Ekonomi & Bisnis   Hukum & Kriminal
Bambang Arwanto Dikukuhkan Sebagai Pjs Bupati Kukar
Tiga Paslon Peserta Pilkada Kukar 2024 Lakukan Pencabutan Nomor Urut
 
Bupati Edi Damansyah Paparkan Prestasi dan Capaian Pembangunan Kukar Tahun 2022
32 Pejabat Struktural dan Fungsional Pemkab Kukar Dimutasi
 
PT Tunggang Parangan Perbaharui MOU Dengan Kejari Kukar
Semangat Baru PT Tunggang Parangan Untuk Berikan PAD Bagi Kukar
 
Pelaku Teror Masjid Diringkus Polisi, Mengaku Sering Keluar Masuk Rumah Sakit Jiwa
IRT Pelaku Pembakaran Rumah Ditangkap Dalam Perjalanan ke Banjarmasin
             
Hiburan   Olahraga   Seni Budaya   Pendidikan
Kukarland Festival Jadi Agenda Tahunan di Kukar
Ada Pemecahan Rekor MURI di Kukarland Festival 2023
 
Susun Program Kerja 2023, Askab PSSI Kukar Laksanakan Kongres Biasa
Kalahkan LIP FC di Partai Final, TM FC Juara Liga 1 Askab PSSI Kukar 2022
 
Prosesi Mengulur Naga dan Belimbur Warnai Kemeriahan Erau 2024
Erau Adat Kutai Kembali Dilaksanakan, Sultan Kutai Jalani Ritual Beluluh
 
SMAN 3 Samarinda dan SMPN 1 Tenggarong Juara Umum LKBB The Velocity of Nusantara se-Kaltim 2022
Penantian Panjang Hingga 8 Tahun, Gedung Baru SMAN 1 Tenggarong Akhirnya Siap Digunakan
Arsip Berita Berdasarkan Tahun :  
Arsip Berita Berdasarkan Kategori :  
             
Kabupaten
Kecamatan
Kesultanan
Festival Erau
Seni Budaya
Kesah Loco
Cerita Pendek
Wisata
Direktori
KutaiKartanegara.com