Peringatan Hari Kemerdekaan a la Gubang Gelar Pertunjukan Seni di Jalanan Atraksi seni di jalanan oleh Gubang Dance Community diakhiri di kawasan Jembatan Kartanegara, Tenggarong Photo: Agri
Meski telah merdeka, masih banyak rakyat Indonesia yang masih terbelit berbagai persoalan. Demikian yang ingin diungkap Gubang Dance Community dalam pertunjukan seni memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-62 Photo: Yanda
|
KutaiKartanegara.com - 19/08/2007 19:16 WITA
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memaknai HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-62. Salah satunya melalui pertunjukan seni seperti yang dilakukan para seniman-seniwati Gubang Dance Community, Sabtu (18/08) malam, di Tenggarong.
Para anggota sanggar tari dibawah komando Hariyansa ini menggelar sebuah pertunjukan seni kontemporer bertajuk Biarkan Aku Mencintaimu Indonesiaku. Atraksi yang mereka suguhkan terbilang unik.
Pasalnya, suguhan tersebut bukan dilakukan di atas pentas atau dalam gedung pertunjukan. Melainkan, digelar di tengah padatnya lalu-lintas sepanjang Jl KH Akhmad Mukhsin hingga kawasan Jembatan 'Golden Gate' Kartanegara di Jl Wolter Monginsidi.
Pertunjukan seni kontemporer oleh Gubang Dance Community yang menarik perhatian warga Photo: Agri | | |
Pertunjukan seni di jalanan oleh 9 personel Gubang Dance Community ini dimulakan dari depan gedung BPD Kaltim Cabang Tenggarong pada pukul 20.00 WITA. Sambil dengan diiringi musik dan nyanyian etnik serta pembacaan puisi, para seniman-seniwati muda ini beraksi sambil berjalan kaki menuju kawasan Jembatan Kartanegara.
Aksi ini tentu saja menarik perhatian warga Tenggarong yang bermukim di sepanjang jalan utama tersebut. Bahkan pertunjukan seni di jalanan ini sempat memacetkan lalu-lintas lantaran kawula muda Tenggarong yang menggunakan sepeda motor berjalan pelan sambil menyaksikan atraksi yang unik tersebut.
Salah satu aksi seniman kontemporer asal Tenggarong, Hariyansa Photo: Yanda | | |
Menurut Hariyansa, pertunjukan seni sambil berjalan kaki tersebut menggambarkan perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang begitu panjang dan penuh gejolak, duka, airmata hingga tetesan darah.
"Memang benar bangsa Indonesia sat ini sudah merdeka. Namun, masih banyak permasalahan yang membuat rakyat Indonesia 'belum' merdeka akibat kesulitan ekonomi, persoalan korupsi, konflik SARA, isu terorisme dan lain sebagainya," ungkap pria yang akrab disapa Ancha ini.
Akibatnya, lanjut Ancha, rakyat Indonesia masih saja terbelit dalam beban kehidupan yang begitu sulit. "Oleh karena itu, dalam pertunjukan ini kami ungkapkan bagaimana rakyat kita berjuang keras untuk dapat lepas dari segala persoalan yang membelitnya," imbuhnya.
Ancha juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Polres Kukar dan Dinas Perhubungan Kukar yang telah mendukung kelancaran acara di sepanjang jalan tersebut, serta pihak Studio 3F Tenggarong yang memberikan dukungan tata suara dan pencahayaan. (win/nop)
|