Pramuka Muara Badak Gelar Aksi Donor Darah
Kegiatan donor darah dalam rangka memeriahkan HUT Gerakan Pramuka ke-46 ini baru pertama kali dilaksanakan Kwaran Pramuka Muara Badak Photo: Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 15/08/2007 12:17 WITA
Dalam rangka memeriahkan HUT Gerakan Pramuka ke-46, Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Muara Badak menggelar kegiatan bakti sosial berupa aksi bersih-bersih kampung dan donor darah.
Aksi bersih-bersih kampung digelar Minggu (12/08) lalu di Desa Gas Alam. Sedangkan aksi donor darah dilaksanakan kemarin siang selepas upacara peringatan Hari Pramuka di lobi Studio Radio Mutiara 83, Muara Badak.
Menurut Ketua Kwaran Gerakan Pramuka Muara Badak, Saharuddin SPd, kegiatan donor darah tersebut baru pertama kali mereka gelar bekerjasama dengan PMI Samarinda dan difasilitasi oleh VICO Indonesia.
"Kegiatan donor darah Ini merupakan bentuk kepedulian kita kepada sesama yang memerlukan darah," ujar Sahar yang juga Kepala SMPN 1 Muara Badak ini.
Aksi donor darah ini ternyata tidak hanya diminati oleh anggota Pramuka dan anggota Mutiara Fans Club, namun juga oleh seorang pedagang bakso goreng yang sengaja datang untuk berjualan karena ada keramaian upacara peringatan Hari Pramuka.
Aksi donor darah juga diikuti P Amalia yang sehari-hari berdagang bakso goreng keliling Photo: Bastian | | |
Begitu mengetahui ada aksi donor darah, pedagang bakso goreng bernama P Amalia (45) tersebut langsung mendaftar untuk mendonorkan darahnya. Diakui P Amalia, sewaktu masih di Blitar, dirinya sudah lebih dari 100 kali mendonorkan darah. Saking seringnya mendonorkan darah, dia pernah mendapatkan pin dan piagam penghargaan dari PMI Blitar.
Setelah hijrah ke Muara Badak sejak 3 tahun silam, P Amalia mengaku baru kali ini ia mendonor lagi. Lelaki paroh baya tersebut mengaku kurang sreg kalo tidak mendonorkan darah. "Mau ke mendonor ke Samarinda terlalu jauh. Makanya begitu dengar disini ada donor saya langsung ikutan," ungkapnya.
Dari aksi donor darah kemarin siang, berhasil terkumpul 13 kantong darah. Sebenarnya banyak anggota Pramuka yang ingin mendonorkan darahnya. Namun mereka harus mengurungkan niatnya lantaran ditolak oleh pihak PMI karena berat badan mereka yang masih dibawah 55 kg.
"Kalau dulu pendonor bobotnya minimal 45 kg untuk ukuran kantong darah 250 cc. Sekarang kantong darah ukuran 350 cc, jadi berat badan pendonor harus 55 kg," jelas Tompo Redjo, salah satu petugas PMI Samarida.
Ditambahkannya, PMI sekarang lagi gencar mempersiapkan stok darah untuk bulan puasa. Karena biasanya pada saat itu persediaan darah sangat minim sampai H+7 Lebaran. (bas)
|