Total E&P Indonesie Gandeng STABIL Kampanyekan Pelestarian Lingkungan Lewat Panggung Boneka
Pertunjukan boneka Petualangan Dema dan Demi yang sarat pesan moral untuk melestarikan hutan mangrove di Delta Mahakam Photo: Dok. Total E&P Indonesie
|
KutaiKartanegara.com - 07/08/2007 13:08 WITA
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyosialisasikan soal pentingnya pelestarian lingkungan hidup. Khusus bagi anak-anak di kawasan Delta Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), metode yang dilakukan adalah dengan menggelar pertunjukan Panggung Boneka.
Seperti yang digelar Sabtu (04/08) lalu, perusahaan migas Total E&P Indonesie bekerjasama dengan Sentra Program Pemberdayaan dan Kemitraan Lingkungan (STABIL) menggelar Panggung Boneka bertajuk Petualangan Dema & Demi di hadapan murid SDN 008 Desa Muara Jawa Ulu, Kecamatan Muara Jawa.
Menurut Media Relations Officer Total E&P Indonesie, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan kepada anak-anak usia SD, mengenai arti penting mengelola lingkungan pesisir dan pantai, khususnya dalam menjaga kelestarian kawasan hutan bakau atau mangrove.
Para siswa SDN 008 Muara Jawa Ulu terlebih dahulu memperoleh pemaparan selama 10 menit mengenai upaya pelestarian lingkungan hidup sebelum menyaksikan panggung boneka Photo: Dok. Total E&P Indonesie | | |
"Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai pengelolaan lingkungan pesisir yang bersih dan sehat. Sekaligus mengajak anak-anak senantiasa mencintai lingkungan dan melestarikan mangrove di sekitarnya," ujar Hendratno Eko Putro.
Ditambahkannya, sosialisasi lingkungan dengan metode Panggung Boneka ini dilakukan di 5 sekolah terpilih. Selain di Desa Muara Jawa Ulu, kegiatan serupa juga akan digelar di Kecamatan Anggana yang meliputi Dusun Tanjung Berukang, Desa Sepatim dan Muara Pantuan. "Dan terakhir akan digelar di Kelurahan Teluk Pemedas, Kecamatan Samboja, pada 14 Agustus mendatang," jelas pria yang akrab disapa Eko ini.
Materi Panggung Boneka yang disampaikan, lanjutnya, adalah mengenai pengelolaan lingkungan pesisir yang bersih dan sehat serta pelestarian kawasan mangrove. "Usai pertunjukan, diadakan tanya-jawab kepada anak-anak sekolah yang mengikuti kegiatan ini. Bagi anak yang dapat menjawab pertanyaan akan diberikan hadiah dari Total E&P Indonesie," katanya.
Kampanye pelestarian lingkungan di SDN 008 Muara Jawa Ulu, Sabtu (04/08) lalu juga ditandai dengan penyerahan tempat sampah sumbangan Total E&P Indonesie Photo: Dok. Total E&P Indonesie | | |
Sekedar informasi, kawasan Delta Mahakam secara administratif masuk wilayah Kabupaten Kukar, merupakan dataran berlumpur dan berawa-rawa dengan luas sekitar 1.500 km2 atau 150.000 hektare, dengan jumlah penduduk mencapai 18.000 orang. Keberadaan Delta Mahakam tidak dapat dipisahkan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam, karena merupakan satu kesatuan ekologis yang saling mempengaruhi.
Kawasan Delta Mahakam menjadi sangat penting keberadaannya dalam perekonomian Indonesia dan dunia sejak 1970 dengan adanya sumber migas yang dikelola Pertamina bersama dengan Total E&P Indonesie, VICO Indonesia dan Chevron. Sementara bagi masyarakat setempat, kawasan ini menjadi lahan untuk membudidayakan udang yang mulai dilakukan sekitar awal 1996.
Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk serta tingginya tingkat kebutuhan hidup masyarakat, maka eksploitasi berbagai macam sumberdaya alam terus terjadi. Salah satu sumber daya alam (SDA) yang sering menjadi objek eksploitasi adalah hutan mangrove. Pemanfaatan hutan mangrove yang berlebihan terutama dilakukan untuk mendapatkan bahan baku berbagai jenis industri, kertas dan lain-lain.
Selain itu, adanya konversi lahan mangrove menjadi lahan pertambakan adalah salah satu bentuk pemanfaatan hutan yang sangat riskan terhadap kerusakan lingkungan jika sistem pengelolaannya tidak memperhatikan aspek ekologis. Berdasarkan data Bappeda Provinsi Kaltim, ekploitasi lahan di kawasan Delta Mahakam menyebabkan kerusakan hutan mangrove mencapai 85 ribu ha. (win)
|