Seminar Nasional Pertambangan di Tenggarong Lahan Eks Tambang Wajib Direklamasi
Suasana Seminar Nasional Pertambangan di Pendopo Wabup Kukar Photo: Humas Kukar/Zul
|
KutaiKartanegara.com - 19/07/2007 19:50 WITA
Pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian suatu bangsa. Oleh karenanya, masyarakat dalam hal ini pihak swasta harus selalu memperhatikan perkembangan industri pertambangan dengan cara mengatur wilayah yang akan dieksploitasi dengan sebaik-baiknya.
Hal tersebut dikatakan Bupati Kutai Kartaneagra (Kukar) H Syaukani HR dalam amanat tertulis yang dibacakan Asisten II Pemkab Kukar Samuel Robert Djukuw saat membuka Seminar Nasional Pertambangan di Tenggarong, Rabu (18/07) siang.
Menurutnya, perkembangan industri pertambangan di Indonesia telah berlangsung sangat lama yaitu sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda hingga saat ini yang merupakan SDA yang tak dapat diperbaharui.
Ditambahkan pula bahwa banyak permasalahan kerusakan lingkungan yang muncul terkait usaha tambang ini. Untuk itu komitmen Pemkab Kukar mewajibkan pemegang izin kuasa pertambangan (KP) batu bara melakukan reklamasi pascaeksploitasi, tak bisa ditawar lagi.
Asisten II Samuel Robert Djukuw saat menyampaikan sambutan Bupati Kukar Photo: Humas Kukar/Zul | | |
"Keseimbangan antara perkembangan daerah pertambangan dengan reklamasi harus dilakukan oleh pihak perusahaan pertambangan, untuk itu perusahaan tambang wajib mereklamasi eks tambangnya," katanya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa Pemkab Kukar meletakkan dasar-dasar social security system yang pada prinsipnya memberikan dukungan agar masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan utamanya.
Peranan pihak perusahaan pertambangan terhadap masyarakat sekitar hendaknya dapat diwujudkan dengan mengikutsertakan masyarakat sekitarnya untuk bekerja sebagai pekerja di perusahaan tersebut, sehingga tidak terjadi lagi gejolak akibat kecemburuan terhadap pekerja yang datang dari luar.
Kegiatan Seminar Nasional Pertambangan yang berlangsung di Pendopo Wakil Bupati Kukar kemarin digelar oleh Asosiasi Mahasiswa Pertambangan Kalimantan bekerjasama dengan Pemkab Kukar.
Para mahasiswa peserta seminar yang berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Kalimantan Photo: Humas Kukar/Zul | | |
Menurut Wisnu Wardana selaku ketua panitia, kegiatan Seminar Nasional Pertambangan ini bertujuan untuk membuka cakrawala mahasiswa pertambangan pada khususnya agar lebih mengerti mengenai prmasalahan pertambangan dan cara mengatasinya yang saat muncul.
Ditambahkan Wisnu, seminar tersebut diikuti sekitar 200 peserta dari berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Universitas Mulawarman (Unmul), Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) dan dari Politeknik Pertambangan se-Kalimantan.
Sementara tampil sebagai pembicara yaitu Dr R Sukiar yang juga Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Asisten II Pemkab Kukar Samuel Robert Djukuw dan alumnus jurusan Teknik Pertambangan ITB, Priyo Pribadi.
"Kegiatan ini mengambil tema Masa Depan Pertambangan, Hambatan, Tantangan dan Peluang Industri Pertambangan dalam Mengoptimalkan Potensi Sumber Daya Alam Indonesia," demikian katanya. (win)
|