Semalam 3 Pentas Teater Kampoeng Lanjong Tampilkan Kehidupan Waria Hingga Makhluk Halus Mario, Mumi dan Kuntilanak tampak terkejut dengan kehadiran Suster Ngesot Photo: Agri
KutaiKartanegara.com - 09/07/2007 19:46 WITA
Publik Kota Raja Tenggarong khususnya para pecinta seni teater, Sabtu (07/07) malam dipuaskan dengan penampilan seniman-seniwati yang tergabung dalam Teater Kampoeng Lanjong.
Tak tanggung-tanggung, 3 buah karya teater disuguhkan di hadapan ratusan penonton yang memadati gedung Serapo LPKK H Zailani Idris, Tenggarong. Mulai dari yang bertema serius, lucu hingga menyedihkan.
Dalam pertunjukan Semalam 3 Pentas tersebut, Teater Kampoeng Lanjong menyuguhkan karya teater dari 3 sutradara mudanya. Mereka adalah Reza Wardhana, Wisnu Bramantya dan Firman Maulani.
Uniknya, masing-masing sutradara tersebut tampil pula sebagai pemeran utama dari tiap pementasan mereka. Seperti sutradara Reza Wardhana yang muncul dalam karya teater bertajuk Siapa..?.
Suasana pertunjukan Semalam 3 Pentas di gedung Serapo LPKK, Tenggarong, Sabtu (07/07) malam
Photo: Agri
Sajian yang cukup serius ini mengisahkan tentang misteri hilangnya 2 orang penghuni sebuah asrama. Rasa gundah, takut, dan saling curiga berkecamuk di antara para penghuni asrama lainnya, setelah satu demi satu bukti mengenai siapa sang pelaku mulai terkuak.
Sajian yang cukup serius dalam pementasan bertajuk Siapa..? Photo: Agri | | |
Sementara di sajian kedua, sutradara Wisnu Bramantya hadir sebagai seorang tokoh waria dalam pementasan berjudul Nunu Memang Banci.
Karya ini mengisahkan kehidupan 3 waria yang semula diawali dengan canda tawa hingga akhirnya mereka mulai terlibat obrolan serius untuk menguasai dunia.
Namun, keluarga yang kerap mencaci dan menghina tampaknya menjadi penghalang langkah mereka untuk mewujudkan cita-cita. Pergolakan batin mulai mengusik dalam diri Nunu yang diperankan Wisnu Bramantya, tatkala pisau telah siap dijadikan sebagai alat untuk menyingkirkan keluarga.
Belum sempat melakukan perbuatan keji terhadap keluarganya, dua rekan Nunu malah tewas di tangannya sendiri sehingga ia pun larut dalam suatu penyesalan. Pementasan Nunu Memang Banci yang ditutup dengan akhir yang sedih ini mampu membuat penonton larut dalam keheningan.
Nunu dengan penuh menyesal meratapi kepergian sahabatnya Photo: Agri | | |
Sebagai pamungkas pertunjukan Semalam 3 Pentas, sutradara Firman Maulani hadir sebagai sosok Mario dalam pementasan bertajuk Kembali.
Pementasan ini diawali dengan pemakaman jasad seorang pemuda bernama Mario di kuburan Jeruk Busuk yang terkenal angker. Roh Mario yang penasaran di alam kubur protes terhadap kematian dirinya dan ingin agar dia kembali ke dunia.
Di tengah kemarahan dan kekecewaannya, penghuni kuburan Jeruk Busuk pun terusik. Mulai dari Mumi, Kuntilanak, dan Suster Ngesot, hingga akhirnya datang Drakula yang malah hendak merampas tempat Mario di pemakaman tersebut. Drama yang menyeramkan? Ternyata tidak. Pasalnya, karya teater ini dikemas sebagai sajian yang cukup kocak dan menghibur.
Pertunjukan Semalam 3 Pentas yang dipersembahkan Teater Kampoeng Lanjong ini disaksikan pula oleh jajaran pengurus Yayasan Lanjong Kutai Kartanegara (Kukar), Ketua LPKK H Syamsul Khaidir, sejumlah praktisi seni, serta keluarga dan kerabat para pendukung acara.
Menurut Anggota DPRD Kukar H Khairuddin SP selaku Pembina Yayasan Lanjong Kukar, dirinya sangat bangga dengan kreativitas anak muda kota Tenggarong yang tergabung dalam Teater Kampoeng Lanjong. "Dalam waktu tidak sampai satu bulan, mereka sukses melakukan pementasan," ujar Khairuddin. (win)
|