WUSKI Sosialisasikan Dunia Pendidikan Tinggi Jerman
Suasana sosialisasi dunia pendidikan tinggi oleh WUSKI di kampus Unikarta kemarin sore Photo: Yanda
|
KutaiKartanegara.com - 30/06/2007 09:28 WITA
Untuk memberikan gambaran tentang pendidikan tinggi di Jerman, khususnya program pascasarjana (S-2) dan doktoral (S-3), World University Service Komite Indonesia (WUSKI) menggelar sosialisasi di kampus Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) di Tenggarong, Jum'at (29/06) kemarin.
Kegiatan yang berlangsung di gedung Rektorat Unikarta ini dibuka PR I Ir HM Arifin Mas'ud dengan diikuti sekitar 40 mahasiswa dan dosen Unikarta, serta beberapa alumni Jerman yang kini bekerja di Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar).
Pemaparan mengenai dunia pendidikan tinggi di Jerman ini disampaikan langsung oleh warga negara Jerman, Valerie. Menurutnya, tak kurang dari 224.000 mahasiswa internasional berkuliah di Jerman.
Untuk kuliah di perguruan tinggi di Jerman, mahasiswa internasional bisa memilih studi dalam bahasa Inggris atau bahasa Jerman.
Rachman Syarief saat memaparkan mengenai kiat-kiat menembus dunia kerja Photo: Yanda | | |
Dikatakannya, biaya kuliah di perguruan tinggi Jerman rata-rata mencapai 500 euro per semester atau sekitar Rp 6 juta per semester. Biaya ini jauh lebih murah dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat.
Sementara dikatakan salah seorang alumni Jerman, Dipl Ing Makhdonal Anwar MA, mahasiswa internasional yang kuliah di Jerman dapat mengajukan beasiswa kepada sejumlah institusi di negara tersebut.
"Bahkan mahasiswa internasional juga diperkenankan untuk bekerja paruh waktu di Jerman," jelas Makhdonal Anwar, yang juga Manajer Program WUSKI tersebut.
Selain mendapatkan informasi mengenai kuliah di Jerman, mahasiswa Unikarta juga memperoleh materi bertajuk Satu Langkah Menjadi Karyawan yang Handal yang disampaikan oleh salah seorang pendidiri WUSKI, Dipl Ing H Rachman Syarief MM.
Dalam pemaparannya tersebut, Rachman yang juga Manager HRD PT Merten Intec Indonesia ini memberikan kiat-kiat untuk menembus dunia kerja hingga tantangan yang dihadapi dalam meniti karir. (win/nop)
|