Tim Lomba Desa Kaltim Ke Kukar
Hasil pertanian dan produksi rumah tangga digelar warga Desa Bangun Rejo saat menerima kedatangan Tim Penilai Lomba Desa se-Kaltim Photo: Ale
|
KutaiKartanegara.com - 21/06/2007 20:05 WITA
Tim Penilai Lomba Desa Tingkat Provinsi Kalimantan Timur tahun 2007 dipimpin Ketuanya Drs H Fachmurnidin Rabu (20/06) kemarin kembali melakukan tugasnya, kali ini mendatangi Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar), sebagai desa peserta yang ditunjuk mewakili Kukar di lomba ini.
Rombongan Tim Penilai Lomba Desa ini diterima kedatangannya di Balai Desa setempat oleh Asisten IV Pemkab Kukar Bidang Kesra, HM Gufron Yusuf didamping Camat Tenggarong Seberang Drs H Sukobuwono dan Kepala Desa Bangun Rejo, Supriyo.
Menurut Kades Bangun Rejo Supriyo, desa yang dipimpinnya kini dihuni sekitar 8.000 jiwa dengan luas 25 km per segi. Sedang mata pencaharian utama warganya adalah menjadi petani, kemudian buruh tambang batubara dan usaha perikanan keramba ikan di lokasi bekas tambang batubara.
Menurut Supriyo dari produksi hasil pertanian di desanya ini terutama beras mampu menghasilkan tidak kurang sebesar 2.700 ton per musim panen.
Kenapa petani desa ini mampu memproduksi pangan sebesar itu, dijawabnya sendiri, hal ini bukan menggunakan sistem pengairan secara teknis atau pasang surut.
"Akan tetapi warga petani mampu memanfaatkan cadangan air kebutuhan irigasi yang cukup tersedia dikubangan raksasa bekas galian tambang batubara. Sehingga wajar bila desa ini sudah dinyatakan sebagai desa swasembada pangan di Kukar," ujarnya.
Sedang hasil panen warga menurutnya selama ini telah dipasarkan ke berbagai kota di Kaltim diantaranya Samarinda, Balikpapan dan Bontang. Dia berharap agar tim penilai lomba desa dapat melakukan tugasnya secara objektif. "Target kami hingga tahun 2022 adalah menjadikan desa ini sebagai Desa Mandiri," katanya.
Sementara Ketua Tim Penilai Fachmurniddin mengatakan, tim yang dipimpinnya ini selain menilai desa juga Kelurahan yang ada di Kaltim serta penilaian penggunaan atau penerapan Teknologi Tepat Guna di Pedesaan.
Menurutnya untuk dapat meraih gelar Desa terbaik maka ada delapan indikator yang harus dimiliki. "Antara tersedianya sarana mulai dari pendidikan, kesehatan, pendapatan masyarakat, kamtibmas, tingkat partisipasi terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan, pelaksanaan pemerintahan desa serta tingkat kesejahteraan warga," katanya.
Oleh sebab itu tim yang beranggotakan 19 orang yang dipimpinnya ini berasal dari berbagai Dinas/Instansi ini akan memberikan penilaiannya secara profesional dan objektif.
Sementara Asisten IV Gufron Yusuf minta, terpilihnya Desa Bangun Rejo sebagai desa terbaik di Kukar hendaknya dapat berlanjut di Tingkat Provinsi. "Sebab akan mengharumkan nama daerah juga pada kenyataannya selama ini aparat maupun warganya saling bahu membahu dalam membangun desa," katanya.
Penerimaan anggota rombongan Tim Penilai Provinsi yang berjumlah 19 orang ini juga dipresentasikan hasil-hasil kerajinan warga, hasil perkebunan dan pertanian, serta produksi rumah tangga lainnya dari masing-masing kelompok bina usaha serta panggung seni budaya. (joe)
|