Wabup Kukar Ajak Dialog Pengunjukrasa Soal Sulitnya Pencairan Dana APBD
Para pengunjukrasa berorasi di teras depan Kantor Bupati Kukar sebelum akhirnya diajak berdialog dengan Wabup dan Ketua DPRD Kukar Photo: Humas Kukar/Rahman
|
KutaiKartanegara.com - 13/06/2007 00:27 WITA
Puluhan pengunjukrasa dari berbagai elemen masyarakat di Kutai Kartanegara (Kukar) tadi siang melakukan aksi damai di Kantor Bupati Kukar, Tenggarong. Mereka di antaranya terdiri dari jajaran pengurus Forum Solidaritas Guru Kukar, Forum Guru Agama Kukar, Sempekat Keroan Kutai, Kerukunan Bubuhan Banjar, Lingkar Mahasiswa Independen, dan elemen masyarakat lainnya.
Dalam orasinya, mereka mempertanyakan kepada Pemkab Kukar masalah anggaran 2007 yang hingga kini tidak ada kejelasan pencairannya. Selain itu, mereka mempertanyakan soal insentif guru yang tidak cair selama 6 bulan terakhir dan bahkan dikabarkan tidak dianggarkan lagi.
Setelah berorasi di teras depan Kantor Bupati Kukar, para perwakilan pengunjuk rasa akhirnya diajak berdialog oleh Wakil Bupati Samsuri Aspar di ruang kerjanya.
Ketua FSGK Syamsul Khaidir berharap agar insentif para guru terus berlanjut dan segera cair dalam waktu dekat Photo: Agri | | |
Hadir dalam pertemuan adalah Ketua DPRD Kukar Rahmat Santoso, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Hukum H Aji Ridwan Sya’ranie, Kabag Pembangunan Machmudan dan Kabag Humas Sri Wahyuni.
Di hadapan Wabup Samsuri Aspar, Ketua FSGK H Syamsul Khaidir mengatakan bahwa sudah 6 bulan insentif para guru di Kukar belum cair. Pihaknya juga terkejut dengan pemberitaan media lokal yang menyebutkan bahwa insentif bagi 12.000 guru tidak dianggarkan tahun ini.
Padahal, lanjut Syamsul Khaidir, para guru baik swasta maupun PNS telah menerima insentif selama tujuh tahun terakhir ini. "Bila benar tidak ada lagi insentif, dikuatirkan para guru bisa mogok mengajar," ujarnya.
Mendengar laporan tersebut, Wabup langsung meminta bawahannya mengontak Kepala BPKD Kukar HM Hardi untuk hadir dalam pertemuan tersebut guna menjelaskan duduk persoalan. Namun setelah dihubungi yang bersangkutan sedang bertugas di luar daerah. Akhirnya hanya Bendahara BPKD Sadeli yang diminta hadir untuk memberi penjelasan.
Wabup H Samsuri Aspar (tengah) dengan serius menyimak uneg-uneg dari pengunjukrasa Photo: Agri | | |
Dijelaskan Sadeli, tidak benar insentif guru tidak dianggarkan pada tahun ini. Menurutnya, dana insentif para guru se-Kukar sudah dianggarkan dan hanya saja tinggal menunggu kelengkapan payung hukum berupa Surat Keputusan (SK) Bupati untuk menggunakan dana tersebut.
Menyikapi hal tersebut, Wabup Samsuri Aspar langsung menyatakan siap untuk menandatangani SK-nya jika sudah disiapkan. Asisten I H Adji Ridwan Sya'ranie langsung menegaskan siap membuatkan SK tersebut hari itu juga.
Kepada para pengunjukrasa, Wabup Samsuri Aspar menyampaikan bahwa pengelolaan keuangan daerah saat ini tidak seperti dulu. Menurutnya pengelolaan keuangan daerah harus mematuhi Permendagri No 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. "Dimana proses administrasi keuangan lebih ketat dibanding anggaran yang lalu," ujarnya.
Berkaitan dengan hal ini, kepada Dinas/Instansi Samsuri Aspar minta untuk bekerja secara proaktif, sehingga keluhan masyarakat seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang. Setelah merasa puas atas penjelasan Samsuri Aspar, para pengunjuk rasa meninggalkan ruang kerja dengan tertib. (win)
|