Bupati Kukar Tinjau Banjir di Pedalaman Rombongan Bupati Kukar menggunakan perahu saat melakukan peninjauan di salah satu kecamatan yang terendam banjir Photo: Joe
Bupati Kukar Drs Hadi Sutanto (tengah) dan rombongan saat meninjau banjir di daerah pedalaman Kukar Photo: Joe
|
KutaiKartanegara.com - 13/04/2005 13:53 WITA
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Drs Hadi Sutanto dan rombongan Selasa (13/04) kemarin melakukan kunjungan kerja di 3 Kecamatan di wilayah hulu Mahakam yang saat ini mengalami kebanjiran.
Peninjauan Hadi Sutanto dan rombongan ke 3 wilayah kecamatan yang mengalami kebanjiran itu yang pertama adalah Kota Bangun kemudian Muara Wis dan terakhir Kecamatan Muara Muntai.
Di Kecamatan Kota Bangun, Hadi Sutanto dan rombongan diterima Camat Kota Bangun Drs M Yamin, sementara di Kecamatan Muara Wis diterima oleh Camat Muara Wis H Ardin S Sos MM, di Muara Muntai di terima camatnya Syamsi Juhri SSos MM.
Pengendara sepeda motor di Kota Bangun terpaksa harus menggunakan gerobak untuk melintasi ruas jalan yang terendam air Photo: Joe | | |
Banjir yang terjadi di Kukar termasuk di ibukota Tenggarong akibat frekwensi hujan yang tinggi sehingga debit air sungai Mahakam dan puluhan anak sungainya meningkat dan meluap ke daratan. Akibatnya, ribuan rumah penduduk, juga sekolah, kantor pemerintah dan bangunan lainnya serta ribuan hektar lahan pertanian dan perkebunan milik penduduk terendam banjir.
Camat Kota Bangun Drs M Yamin mengatakan, musim banjir kali ini telah merendam sebagian atau paling tidak 10 Desa dari 20 desa yang ada di Kecamatan Kota Bangun. Bencana banjir di 10 desa tersebut, tambah M Yamin, telah menyengsarakan sekitar 17 ribu jiwa penduduk dari 27 ribu jiwa yang ada di seluruh kota Bangun.
Sementara di Muara Wis, menurut camat H Ardin, 5 Desa dari 12 Desa terendam air banjir. Ke 5 desa itu adalah desa Sebembam, Muara Enggelam, Desa Melintang, Desa Enggelam dan Desa Wis yang juga adalah ibukota Kecamatan. Dari 8 ribu jiwa lebih penduduk Muara wis 5 ribu warga diantaranya menderita akibat banjir.
"Biasanya bencana banjir seperti ini akan bertahan hingga 2 sampai 3 bulan. Kerugian akibat banjir belum dihitung karena baru sepekan ini terjadi. Yang jelas sudah 3 hari ini anak SD hingga SLTA yang desanya dilanda banjir diliburkan sampai waktu yang tidak ditentukan karena ruang belajar mereka terendam. Kecuali pegawai tetap melakukan tugasnya kendati kantor mereka juga terendam," papar Camat Muara Wis.
Akibat banjir melanda sekolah, pelajar SD hingga SLTA di Kecamatan Muara Wis terpaksa diliburkan Photo: Joe | | |
Banjir di Muara Wis ini menenggelamkan sekitar 80 ribu hektar ladang penduduk dan menyengsarakan 5 ribu jiwa lebih dengan ketinggian air rata-rata 2 meter, sedang korban jiwa tidak ada. Tambah Ardin.
Sementara Camat Muara Muntai Syamsi Juhri mengatakan, banjir kali ini termasuk salah satu yang terbesar yang pernah terjadi di wilayahnya. Bencana banjir ini mengakibatkan distribusi listrik PLN tidak dapat dilakukan karena trafo pembangkit listrik yang berada di Desa Muara Muntai Ilir ikut terendam.
"Bila dalam beberapa hari ini banjir belum mereda kemungkinan mesin diesel pembangkit listrik Muara Muntai juga akan terendam. Bila ini terjadi, rehabilitasi mesin membutuhkan waktu dan masyarakat akan mengalami kegelapan total yang panjang," katanya.
Sementara Pejabat Bupati Kukar Drs Hadi Sutanto dalam pertemuannya dihadapan camat dan masyarakat di 3 wilayah kecamatan itu menyatakan keprihatinannya dan berharap warga tabah dan tawakal menghadapi banjir kali ini.
"Pemkab Kukar berusaha untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat secepatnya. Prioritas pertama adalah bagaimana anak sekolah di wilayah banjir dalam beberapa hari ini dapat kembali melakukan aktivitasnya. Jangan sampai mereka libur terlalu lama," kata Bupati Kukar. (joe)
|