Warga Marang Kayu Dilatih SDS dan Jumantik
Sekcam M Thamrin didampingi dr Ruddy Kondoy membuka pelatihan dengan memakaikan topi secara simbolis kepada peserta Photo: Dok. Puskesmas Marang Kayu
|
KutaiKartanegara.com - 08/06/2007 17:44 WITA
Upaya menanggulangi penyebaran wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus dilakukan dengan menggelar pelatihan bagi kader setempat.
Seperti yang dilaksanakan pada Senin (04/06) lalu, Cabang Dinas Kesehatan Marang Kayu menggelar pelatihan bagi 30 orang kader terpilih untuk mengikuti pelatihan Survey Desa Sendiri (SDS) dan Juru Pemantau Jentik (Jumantik ) yang dipusatkan di gedung BPU Marang Kayu.
Pelatihan yang berlangsung sehari penuh tersebut menghadirkan pemateri dari Dinas Kesehatan Kukar dan diikuti 30 Kader dari 6 desa di Kecamatan Marang Kayu, masing-masing Desa Sebuntal, Makarti, Bunga Putih, Prangat Baru dan Prangat Selatan.
Dikatakan pimpinan Puskesmas Marang Kayu dr Ruddy Kondoy, tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan pengetahuan para kader di wilayah Marang Kayu serta untuk mengetahui keadaan atau kondisi sarana dan prasarana kesehatan desa serta lingkungan, khususnya di wilayah Marang Kayu.
"Tujuan yang ingin dicapai adalah mewujudkan semua desa di Marang Kayu sebagai Desa Siaga. Yakni Desa yang mampu mengatasi masalah kesehatan di lingkungan sendiri," ujarnya.
Menurutnyam pelatihan tersebut merupakan pelatihan tahap pertama dari pembinaan kader SDS dan Jumantik di seluruh wilayah Marang Kayu dan lebih difokuskan pada wilayah endemis DBD.
"Kami sangat optimis akan pencapaian maksimal dari pelatihan ini karena didukung oleh kepedulian BPMIGAS–VICO Indonesia yang menjadi donator utama kegiatan ini. Untuk itu kami sangat berterima kasih atas kepedulian BPMIGAS–VICO Indonesia dalam membantu menuntaskan permasalahan DBD di Marang Kayu dan Kukar pada umumnya," katanya.
Sementara Camat Marang Kayu yang diwakili Sekcam M Thamrin SE yang membuka secara resmi pelatihan tersebut mengharapkan agar para kader bisa langsung melakukan aksi nyata di lapangan untuk menerapkan ilmu yang telah didapat.
Selanjutnya pelatihan tersebut dibuka M Thamrin ditandai dengan pemasangan topi secara simbolis kepada salah seorang peserta. Pelatihan yang berlangsung sehari tersebut dihadiri pula oleh para Kepala Desa dan BPD serta tokoh masyarakat Marang Kayu. (bas)
|