Derita Pengungsi Banjir Malam Gelap Gulita dan Banyak Nyamuk, Pondokan Tak Cukup Wabup H Samsuri Aspar saat memberikan arahan kepada pengungsi di Terminal Kota Bangun Photo: Humas Kukar/Nor Aida
Salah satu keluarga yang menempati pondok pengungsian yang sederhana Photo: Humas Kukar/Betty
|
KutaiKartanegara.com - 26/05/2007 09:20 WITA
Banjir musiman yang cukup parah tahun ini telah memaksa sebagian warga di Kutai Kartanegara (Kukar) untuk mengungsi ke tempat-tempat yang lebih tinggi, terutama masyarakat di Kecamatan Muara Kaman, Sebulu dan Kota Bangun.
Warga yang rumahnya terendam banjir luapan sungai Mahakam tersebut tidak tahu sampai kapan mereka akan bertahan di pondok-pondok sederhana, lantaran banjir di wilayah pedalaman ini belum juga surut dalam 2 pekan ini.
Berbagai keluhan disampaikan para pengungsi dari 3 kecamatan tersebut saat bertemu secara terpisah dengan Wakil Bupati Kukar H Samsuri Aspar maupun Sekretaris Kabupaten (Sekkab) HM Husni Thamrin, Rabu (23/05) lalu.
Wabup H Samsuri Aspar (kiri) saat berdialog dengan pengungsi di Desa Muara kaman Ulu Photo: Humas Kukar/Nor Aida | | |
Wabup Samsuri Aspar ketika bertatap muka langsung dengan para pengungsi selalu menanyakan uneg-uneg warga serta apa yang menjadi kebutuhan mereka selama di pengungsian. "Silakan sampaikan apa yang dibutuhkan bapak-bapak dan ibu-ibu di sini," ujar Samsuri.
Seorang ibu yang mengungsi di Terminal Kota Bangun pun angkat bicara. "Di sini kalau malam kegelapan dan banyak nyamuk. Saya sering menangis kalau malam-malam," ujar sang ibu. Dia juga mengeluh karena kehabisan susu untuk anak-anaknya yang masih kecil.
Hal senada disampaikan warga di Desa Muara Kaman Ulu yang mengungsi di Dusun Tebalai Indah. Warga mengaku mereka sangat membutuhkan alat penerangan seperti mesin genset serta lebih banyak terpal.
"Kalau malam hari, kami para orangtua ini tidur di luar pondok. Hanya anak-anak yang tidur di dalam pondok. Oleh karena itu kami perlu lebih banyak terpal lagi," ujarnya.
Sekkab HM Husni Thamrin bersama sejumlah anggota dewan mendengarkan keluhan pengungsi di Kecamatan Sebulu Photo: Humas Kukar/Betty | | |
Menanggapi keluhan warganya yang menjadi pengungsi, Wabup Samsuri Aspar meminta warga untuk tetap sabar dan tabah menghadapi cobaan seperti yang diamanatkan Bupati H Syaukani HR.
Dikatakan Wabup, Pemkab Kukar akan terus memperhatikan kebutuhan warga selama di pengungsian. "Bantuan pangan akan terus kami jamin, termasuk pelayanan kesehatan, serta bantuan-bantuan lainya seperti tambahan terpal," kata Samsuri.
Sementara pengungsi di Kecamatan Sebulu maupun Muara Kaman ketika bertatap muka dengan Sekkab HM Husni Thamrin mengeluhkan kapal-kapal yang sering melintas dengan cukup laju di daerah yang terendam banjir cukup parah. "Dua buah rumah sudah roboh akibat dihantam gelombang kapal yang lewat," keluh warga Desa Teratak, Kecamatan Muara Kaman.
Sekkab HM Husni Thamrin pun menghimbau dinas terkait khususnya Dinas Perhubungan untuk melakukan peringatan kepada para juragan kapal agar langsam atau memperlambat kapalnya jika melintasi kawasan pemukiman penduduk di bantaran sungai Mahakam yang direndam banjir sangat parah hingga mencapai atap. (win)
|