Ratusan Sekolah Diliburkan Akibat Banjir Disdik Pikirkan Bangun Sekolah Terapung Sekolah-sekolah di wilayah pedalaman terpaksa diliburkan lantaran masih terendam banjir yang cukup parah Photo: Humas Kukar/Atik
SDN 007 Desa Teratak, Kecamatan Muara Kaman, terpaksa diliburkan akibat banjir berkepanjangan Photo: Humas Kukar/Betty
|
KutaiKartanegara.com - 23/05/2007 09:56 WITA
Banjir musiman akibat luapan sungai Mahakam yang cukup parah tahun ini telah merendam ribuan bangunan di 7 kecamatan di wilayah pedalaman Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Tak terkecuali ratusan sekolah yang ada di kawasan tersebut. Sekolah-sekolah tersebut telah terendam air dengan ketinggian yang cukup bervariasi yakni antara 1 hingga 3 meter.
"Proses belajar-mengajar di sekolah yang terendam banjir untuk sementara diistirahatkan. Hal ini sesuai kesepakatan dari masing-masing Kepala Sekolah dan guru, pihak Komite Sekolah dan Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kukar, Bahrul SSos MM.
Kendati demikian, lanjut Bahrul, ribuan murid mulai tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) diberikan tugas atau Pekerjaan Rumah (PR).
Ditambahkan Bahrul, hingga kini sedikitnya ada 102 sekolah yang terendam dan diliburkan. "Semua sekolah tersebut berada di Kecamatan Kota Bangun, Muara Wis, Muara Muntai, Muara Kaman, Sebulu, Kembang Janggut dan Kenohan," ujarnya.
Namun persoalan yang cukup pelik adalah jika banjir tak juga surut hingga awal Juni. Pasalnya, pada tanggal 4-9 Juni 2007 merupakan waktu pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) Tingkat SD.
Menurut Bahrul, pihaknya telah mencari solusi agar pelaksanaan Unas Tingkat SD dapat berjalan lancar di daerah-daerah yang paling parah terendam banjir. "Salah satunya mungkin dengan membuat sekolah terapung," kata Bahrul.
"Tapi kita harus mengkaji dulu, baik desain, biaya maupun efektifitasnya, termasuk keselamatan para guru dan siswa jika menggunakan sekolah terapung tersebut. Jadi kita harap mudah-mudahan banjir segera surut sehingga aktivitas belajar-mengajar anak-anak kita kembali normal," pungkasnya. (win)
|