Peringati Tragedi Trisakti, Mahasiswa Unikarta Gelar Mimbar Bebas Mahasiswa Unikarta membacakan Sumpah Mahasiswa sebelum memulai Mimbar Bebas Photo: Yanda
KutaiKartanegara.com - 12/05/2007 16:01 WITA
Tragedi Trisakti yang jatuh pada hari ini, tepat 9 tahun silam, diperingati berbagai elemen mahasiswa Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta), Tenggarong, dengan menggelar Mimbar Bebas di halaman kampus tersebut.
Mimbar Bebas yang dimaksudkan untuk mengenang gugurnya 4 mahasiswa Universitas Trisakti demi memperjuangkan reformasi ini diisi dengan orasi serta pembacaan puisi oleh sejumlah aktivis mahasiswa Unikarta. Para mahasiswa juga menyanyikan beberapa lagu nasional sebelum orasi dalam Mimbar Bebas dimulai.
Berbagai persoalan nasional, daerah hingga internal kampus menjadi topik yang diangkat dalam orasi para aktivis mahasiswa dalam Mimbar Bebas yang berlangsung selama 2 jam tersebut.
Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kutai Kartanegara (Kukar), Junaidi, mengatakan, agenda reformasi telah melenceng dari yang dicita-citakan. Penegakan hukum masih tidak jelas, terbukti dengan tidak diadilinya mantan Presiden RI, Soeharto, serta belum tuntasnya pengusutan sejumlah kasus pelanggaran Hak Azazi Manusia (HAM) seperti Tragedi Trisakti, Semanggi I dan Semanggi II.
Berbagai persoalan nasional hingga internal kampus diangkat para aktivis mahasiswa dalam Mimbar Bebas Photo: Yanda | | |
Junaidi juga menyoroti pelaksanaan otonomi daerah sebagai buah dari reformasi yang telah dimanfaatkan para pejabat daerah untuk mengeruk kekayaan. "Sehingga otonomi daerah malah menciptakan raja-raja kecil dan memunculkan koruptor-koruptor baru," ujarnya.
Senada dengan Junaidi, Koordinator LSM Barisan Oposisi Murni (BOM) Kukar, Efri Novianto, mengangkat isu nasional seperti pengusutan kasus Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 serta beberapa kasus pelanggaran HAM lainnya yang masih belum tuntas hingga saat ini.
Selain itu, Efri juga menyoroti pihak eksekutif dan legislatif di Kukar agar segera melakukan transparansi terhadap penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Selain itu, lanjutnya, penegakan hukum harus serius dilakukan terhadap pelaku KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) di daerah ini.
Persoalan internal di kampus Unikarta tak luput dari sorotan Efri. Dia menyerukan agar fasilitas kampus Unikarta segera dibenahi dan meminta agar gaji para dosen maupun karyawan Unikarta segera dibayarkan demi kelancaran pendidikan di 'Kampus Ungu' Unikarta ini.
Sementara itu, mahasiswa FISIP Unikarta lainnya yakni Rudi menyerukan agar reformasi juga dilakukan di kampus Unikarta. "Polemik di kampus Unikarta harus segera diselesaikan. Rektor juga tidak pernah hadir di kampus. Jadi, sudah saatnya reformasi dilakukan di kampus kita," seru Rudi yang juga Komunitas Orang Pinggiran (KOPI) Kukar ini.
Dia juga menyerukan kepada seluruh mahasiswa Unikarta untuk segera bangun dari tidur dan mulai bersikap kritis terhadap berbagai persoalan bangsa, daerah termasuk persoalan di kampus sendiri.
Mimbar Bebas dalam rangka peringatan 9 tahun Tragedi Trisakti ini mengambil tema "Satu Visi, Satu Misi, Satu Gerakan, Satu Cita-Cita, Mengawal Kutai Kartanegara Menjalankan Amanah Reformasi '98". (win/nop)
|