Kerjasama Pendidikan Bisnis, Ekonomi dan Keuangan 10 Sekolah Menengah di Kukar Jadi Proyek Percontohan
Kepala Disdik Kukar Bahrul didampingi Direktur Operasi PJI Robert Gardiner menyaksikan penandatanganan MoU oleh para Kepsek dari sejumlah sekolah menengah di Kukar Photo: Humas Kukar/Nor Aida
|
KutaiKartanegara.com - 09/05/2007 23:03 WITA
Pendidikan yang bermutu merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh semua lembaga pendidikan. Melalui pendidikan, diharapkan peran serta siswa dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan masa depan khususnya menghadapi persaingan pasar kerja yang semakin kompetitif dan selektif. Persaingan pasar kerja ini akan semakin keras jika dikaitkan dengan penomena era globalisasi.
Demikian hal tersebut disampaikan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) H Syaukani HR melalui Asisten I Bidang Hukum dan Pemerintahan H Aji Ridwan Sya'ranie pada acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman pilot project pelaksanaan program Economics For Life (EFL) bagi siswa dari 10 sekolah menengah (SMP/SMA) di Kukar, tadi siang di Tenggarong.
Penandatanganan MoU ini dilakukan antara Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kukar Bahrul S Sos MM sebagai pihak pertama dengan Direktur Operasi Prestasi Junior Indonesia (PJI) Jakarta, Robert Gardiner sebagai pihak kedua.
Turut serta menanda tangani MoU ini sebagai pihak ketiga adalah 10 Kepala Sekolah (Kepsek) dari 10 sekolah menengah yang ditetapkan sebagai pelaksana pilot project dari program ini.
Ditambahkan Asisten I HA Ridwan Syahranie, masing-masing sekolah harus mempersiapkan program secara matang, di antaranya dengan mempertimbangkan unsur kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada di sekolah.
"Otonomi pendidikan merupakan peluang dan memberikan kesempatan kewenangan bagi sekolah untuk memberdayakan berbagai sumber daya sekolah," ujarnya.
Kepala Disdik Kukar Bahrul bersama Robert Gardiner dari PJI Jakarta usai penandatanganan MoU Photo: Humas Kukar/Nor Aida | | |
Diharapkan implementasi program EFL atau Pendidikan Ekonomi Terapan sesuai dengan program Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan program Muatan Lokal (Mulok) dan program Pengembangan Diri serta Muatan Program Kecakapan Hidup (Life Skill).
Sementara Direktur Operasi PJI Robert Gardiner mengatakan, pelaksanaan program EFL pada intinya adalah mempersiapkan generasi muda untuk mampu memahami masalah yang berkaitan dengan ekonomi, baik dalam skala lokal, regional maupun internasional.
"Karena keunggulan di bidang ekonomi merupakan penggerak sekaligus barometer kemajuan kehidupan suatu bangsa," ujarnya.
Sedang Kepala Disdik Kukar, Bahrul, mengatakan, pelaksanaan program ELF bagi siswa di sepuluh sekolah menengah ini dilaksanakan selama satu tahun pelajaran pada kurun waktu 2007-2008. Bertujuan sebagai implementasi dan dukungan terhadap program Gerbang Dayaku Tahap II, khususnya pada bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Ke 10 sekolah menengah itu adalah SMPN 1 Tenggarong, SMPN 2 Tenggarong, SMPN 3 Tenggarong, SMPN 1 Tenggarong Seberang, SMPN 1 Loa Kulu, SMAN 1 Tenggarong , SMAN 2 Tenggarong, SMAN 2 Tenggarong Seberang, SMAN 1 Loa Kulu, dan SMA Negeri 1 Sanga-Sanga.
"Karena program ini masih dalam taraf pilot project maka hanya 10 sekolah di empat kecamatan itu saja yang terpilih," katanya.
Ditambahkannya, kesepakatan kerjasama ini berfokus pada program pendidikan bisnis, ekonomi dan keuangan. Sedang bentuk kerjasama dilakukan diantaranya kegiatan pelatihan guru, pembentukan Perusahaan Siswa, Student Company Fair, Kompetisi Simulasi Bisnis dan Student Company Liquidation Ceremony. "Sehingga setelah lepas sekolah menengah, siswa mampu menjadi wiraswastawan yang handal dan mandiri," demikian katanya. (joe)
|