The Rurat Band Raih Terbaik I Mutiaravaganza 2007
Penampilan The Rurat Band yang akhirnya keluar sebagai Band Terbaik I Mutiaravaganza II 2007 Photo: VICO Indonesia/Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 30/04/2007 23:35 WITA
Grup The Rurat Band (baca: Darurat Band) berhasil keluar sebagai Band Terbaik I pada ajang Mutiaravaganza II 2007 yang berlangsung di Lapangan Mutiara '83, Desa Badak Baru, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Minggu (29/04) kemarin.
The Rurat Band meraih nilai tertinggi 756, sehingga berhak memperoleh sebuah trofi, piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp 3 juta. Grup yang dimotori Firman (vokal), Eka (lead gitar), M Noor (gitar ritem) Tono (bas) dan Irvan (drum) ini tampil dengan tembang andalan bertajuk Lupakan (Dua Tiga) dan Menjilat Matahari (God Bless).
Sementara predikat Terbaik II dan Terbaik III masing-masing diraih oleh Java Band dengan nilai 706 dan Heavy Band dengan nilai 669.
Selain menerima trofi dan piagam penghargaan, kedua grup Terbaik II dan III ini masing-masing berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 2 juta dan Rp 1 juta.
Hadiah untuk Terbaik I kemudian diserahkan oleh Soedi Wargono dari VICO Indonesia, untuk Terbaik II oleh M Rohim dari PT Sampoerna, dan Terbaik III oleh Bastian Rauf dari Radio Mutiara ’83 Muara Badak.
Selain sukses menyabet predikat Band Terbaik I Mutiaravaganza II 2007, The Rurat Band juga sukses menempatkan personilnya sebagai musisi terbaik di ajang tersebut, yakni Vokalis Terbaik oleh Firman dan Drummer Terbaik oleh Irvan.
Sedangkan predikat Gitaris Terbaik diraih Santari dari Heavy Band, kemudian Basis Terbaik diraih Denny dari Java Band. Masing-masing musisi terbaik dalam ajang ini mendapatkan trofi, piagam dan uang tunai sebesar Rp 250 ribu persembahan BPMIGAS-VICO Indonesia.
Di ajang yang sama tahun lalu, baik Firman, Santari maupun Irvan, pernah meraih predikat musisi terbaik. Namun saat itu mereka berasal dari grup berbeda. Untuk tahun lalu, Firman dan Irvan masih dibawah bendera Turbine Band. Sedangkan Santari masih gabung dalam PISS band.
Lantaran adanya peraturan dari panitia bahwa jawara tahun lalu tidak boleh ikut berlaga, kecuali merubah formasi pemain dan nama band, akhirnya mereka berpisah dan membentuk band baru.
Vokalis The Rurat Band, Firman, mengakui bahwa dirinya baru menemukan pasangan yang cocok seminggu sebelum ajang Mutiaravaganza digelar mengingat peraturan dari panitia. "Makanya kami tidak punya target kecuali meramaikan, apalagi basis Turbine Band yang tahun lalu meraih predikat The Best sudah berpulang ke rahmatullah, jadi kemenangan ini merupakan persembahan kami kepada alm mas Herry, semoga beliau diterima disisi-Nya," kata Firman.
Sementara dikatakan salah satu anggota dewan juri, M Novi Umar, pada umumnya grup band asal Muara Badak dan Marang Kayu sudah bagus dalam bermain musik. Sekarang tinggal bagaimana mereka ke depannya, apakah akan tetap eksis atau hanya sekedar tampil di tingkat lokal.
"Tinggal menunggu waktu saja, insya Allah musisi Muara Badak juga akan diperhitungkan. Tidak hanya di pentas Kaltim, tapi juga nasional," ujar pentolan group Conan DX yang jadi jawara Cilapop di Jakarta tahun lalu.
Ditambahkannya, jika dibandingkan Mutiaravaganza tahun 2006 lalu, pagelaran kali ini jauh lebih baik dari segi kualitas bermusiknya serta jumlah pesertanya. "Yang menarik, sebanyak 13 grup tampil dengan lagu ciptaan mereka sendiri. Ini merupakan suatu hal yang luar biasa," kata Novi mengakhiri. (bas)
|