Jajaran Polres Kukar Jalani Psikotes
Psikotes terhadap aparat kepolisian akan dilaksanakan setiap tahun untuk menentukan layak tidaknya seorang anggota menggunakan senpi Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 22/04/2007 15:30 WITA
Pasca penyalahgunaan senjata api (senpi) oleh anggota terhadap atasannya sendiri beberapa waktu lalu, jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mulai melakukan pembenahan dengan menggelar pemeriksaan psikologis para anggotanya di seluruh tanah air.
Tak terkecuali di Kutai Kartanegara (Kukar), selama dua hari berturut-turut sejak Jum'at (20/04) lalu digelar psikotes bagi seluruh personel Polres Kukar, untuk memastikan layak atau tidak petugas yang bersangkutan memegang senpi.
Menurut Wakapolres Kukar Kompol I Gede Yusa, anggota Polres Kukar saat ini berjumlah sekitar 858 personel. Termasuk di dalamnya jajaran anggota Polsek se-Kukar. "Seluruhnya wajib menjalani psikotes, termasuk anggota polisi wanita (polwan) yang jumlahnya 15 orang," katanya.
Ditambahkannya, pelaksanaan psikotes yang diselenggarakan Polda Kaltim ini berlangsung selama 2 hari (20–21 April). Tes psikologi ini merupakan, salah satu persyaratan kecakapan wajib bagi para pemegang senpi, khususnya di jajaran kepolisian Indonesia.
Menurut Gede Yusa, psikotes hari pertama (20/04) khusus untuk yang bertugas di Mapolres. Selanjutnya, hari Sabtu (21/04) kemarin giliran untuk anggota Polsek se-Kukar. "Penguji psikotes ini langsung dari Polda. Psikotes ini dilakukan untuk mengetahui kepribadian masing-masing anggota, mereka layak atau tidak memegang senjata api," kata Gede Yusa.
Selanjutnya, psikotes yang digelar di Polres itu akan diteliti dan hasilnya akan disampaikan Polda. "Saya belum tahu berapa lama, tapi mungkin anggota dites semua dulu baru hasilnya diumumkan," jelasnya.
Menurutnya, pelaksanaan psikotes seperti ini akan dilakukan rutin setiap tahun. "Jika ada anggota yang dinyatakan tidak layak menggunakan senpi, maka senpinya akan ditarik langsung," demikian katanya. (win)
|