Sarana Pelatihan Keterampilan Dibuka di Kota Bangun Ulu
Wabup Kukar H Samsuri Aspar membuka selubung papan nama Life Skill menandai diresmikannya lembaga ini Photo: Humas Kukar/Zul
|
KutaiKartanegara.com - 27/03/2007 17:27 WITA
Penyelenggaraan pendidikan non formal seperti Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) ternyata tak hanya dapat berkembang di wilayah perkotaan saja. Di pedesaan pun, lembaga pendidikan seperti ini dapat diberkembangkan. Asal, penyelenggara SKB jeli sekaligus mampu menyikapi peluang dalam pengembangan potensi lokal seperti SDM dan bahan baku yang ada di desa.
Hal tersebut dibuktikan Dinas Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olahraga (Dikluspora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui pembukaan Life Skill atau Sarana Pelatihan Keterampilan sektor industri kecil Moulding dan Meubelair di Desa Kota Bangun Ulu, Kecamatan Kota Bangun, Minggu (25/03) lalu.
Peresmian Life Skill ini dilakukan Wakil Bupati H Samsuri Aspar yang ditandai dengan penarikan selubung papan nama, disaksikan Wakil Ketua DPRD HM Yusuf AS, pejabat Muspida, Camat dan Muspika Kota Bangun serta tokoh masyarakat setempat.
Dikatakan Kepala Dikluspora H Ifni Juraidi melaporkan, SKB berada dibawah koordinasi pihaknya dan merupakan satu-satunya yang berada di luar kota Tenggarong.
Sedang peserta didik untuk tahap pertama sebanyak 40 siswa dengan instruktur adalah para ahli yang sudah berpengalaman di bidangnya masing-masing.
"Pilihan jatuh pada pelatihan industri moulding dan meubelair karena di wilayah ini memiliki potensi sumber daya alam hutan berupa kayu yang melimpah serta dukungan SDM yang cukup memdaai," ujarnya.
Menurutnya, membuka pelatihan di desa ini sangatlah tepat dan memiliki prospek ekonomi kerakyatan yang cerah di masa mendatang.
Sementara Wabup Samsuri Aspar mengakui, Pemkab Kukar sangat merespon dan menyambut baik dibukanya pusat pelatihan ini. Menurutnya hal ini selaras dengan konsep industrialisasi pedesaan yang yang tercantum dalam program Gerbang Dayaku Tahap II.
"Strategi ini tepat karena dilakukan secara bertahap demi mengubah perilaku kegiatan ekonomi menuju sektor industri dan jasa yang modern," katanya.
Selain itu, lanjut Samsuri, terobosan ini sangat pas dalam memberdayakan masyarakat melalui kegiatan industri baru, termasuk yang nantinya dapat memenuhi permintaan pasar lokal dan regional. "Sebab industri moulding dan meubelair pangsa pasarnya masih terbuka lebar bahkan untuk pasar eksport," demikian katanya. (joe)
|