Wabup Kukar Berang, Proyek Jembatan Terlantar Hingga 6 Tahun Wabup Kukar meminta kepada anggota dewan dan instansi terkait untuk menelusuri permasalahan yang menghambat pembangunan jembatan tersebut hingga 6 tahun terbengkalai Photo: Humas Kukar/Evin
Wabup H Samsuri Aspar didampingi Kepala KKPP Kukar H Syafuansyah Noor menyaksikan hamparan semak belukar di depannya dari ujung jembatan Photo: Humas Kukar/Evin
|
KutaiKartanegara.com - 23/03/2007 22:04 WITA
Raut wajah Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) H Samsuri Aspar seketika cemberut saat tiba di lokasi pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Kersik dengan Desa Santan Ilir, Kecamatan Marang Kayu. Pasalnya, proyek pembangunan jembatan berkonstruksi baja tersebut ternyata sudah 6 tahun terbengkalai.
Kunjungan mendadak Wabup Samsuri Aspar ke lokasi proyek pembangunan jembatan ini setelah mendengarkan laporan langsung dari warga setempat usai melantik Kepala Desa Kersik, Kamis (22/03) kemarin.
Samsuri yang datang didampingi beberapa pejabat Pemkab Kukar dan Anggota DPRD Kukar tampak gusar setelah melihat langsung ke lokasi. Betapa tidak, badan jembatan baru separuh jalan dikerjakan. Setiba di ujung jembatan yang putus, rombongan Wabup hanya dapat menyaksikan hamparan hijau semak belukar.
Wabup Kukar mendengarkan penjelasan dari warga setempat perihal mangkraknya pembangunan jembatan di desa mereka Photo: Humas Kukar/Evin | | |
Kegusaran Wabup Samsuri Aspar dapat dimaklumi. Karena pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu prioritas program Gerbang Dayaku (Gerakan Pengembangan dan Pemberdayaan Kutai-red), yang selalu dibangga-banggakan Bupati H Syaukanu HR maupun Wabup Samsuri Aspar ternyata tidak terimplementasi dengan baik di desa tersebut.
Samsuri Aspar mengaku terkejut setelah mendengar laporan warga dan membuktikan langsung ke lapangan. "Terus terang saya sama sekali tidak mengetahui maupun tidak menerima laporan adanya proyek jembatan di desa ini," katanya.
Wabup Kukar lalu memerintahkan kepada instansi terkait untuk mengecek kembali siapa saja yang bertanggung jawab terhadap proyek jembatan terlantar yang sudah berusia enam tahun tersebut.
Setelah badan jembatan berdiri, kontraktor dikabarkan tidak lagi mengerjakan jembatan ini hingga tuntas Photo: Humas Kukar/Evin | | |
"Bagi saya jembatan ini merupakan skala prioritas yang harus segera diselesaikan tahun ini juga. Karena pembangunan jembatan ini merupakan alternatif menunjang akses utama Samarinda-Bontang," katanya.
Menurut keterangan sejumlah tokoh masyarakat sekitar, disebutkan mulanya pembangunan jembatan ini dikerjakan CV Gds. Entah bagaimana ceritanya, setelah badan jembatan itu berdiri, pihak kontraktor tidak lagi mengerjakan.
Belakangan tersiar kabar proyeknya akan diteruskan CV BMT dan itu terus menjadi tanda tanya warga. Hingga akhirnya warga mendaulat Samsuri bersama sejumlah pejabat teras Pemkab Kukar untuk melihat langsung kondisi jembatan dimaksud.
"Seandainya tadi tidak diajak warga ke sini, saya tidak pernah tahu," ujar Anggota Komisi II DPRD Kukar H Abdul Sani dan H Zainuddinsyam yang berjanji memperjuangkan pembangunan jembatan itu agar segera tuntas. (win)
|