Kukar Sudah Lepas Status KLB Demam Berdarah
Pengasapan atau fogging yang kerap dilakukan pihak Dinas Kesehatan Kukar akhirnya berhasil menurunkan kasus DBD di Kukar Photo: win
|
KutaiKartanegara.com - 16/03/2007 20:43 WITA
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Kartanegara (Kukar) menyatakan bahwa Kabupaten Kukar kini telah bebas dari status Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD).
Menurut Kepala Dinkes Kukar dr H Abdurrachman, musim yang berpotensi untuk berkembangbiaknya jentik-jentik nyamuk penyebab DBD sudah lewat.
Selain itu, lanjut Abdurrachman, penurunan kasus DBD ini juga berkat kerja keras pihaknya selama ini dalam melakukan penanganan-penanganan di sejumlah tempat yang rawan demam berdarah.
"Salah satu kawasan yang menjadi konsentrasi kami adalah Tenggarong, karena kasus DBD terbanyak ada disini," katanya.
Kendati demikian, Kepala Dinkes Kukar tetap mengimbau kepada masyarakat untuk terus waspada dan senantiasa memelihara kebersihan lingkungan.
Ditambahkannya, Dinkes Kukar memiliki tim pemantau penyakit atau surveilans yang ditempatkan di setiap puskesmas. Tim ini, lanjutnya, berada di bawah koordinasi Kasubdin Pemberantasan Penyakit (P2) dan telah menjalin kerjasama dengan sejumlah rumah sakit (RS) terkemuka di daerah ini.
Beberapa rumah sakit dimaksud adalah RSUD Kanujoso Balikpapan, RSUD AW Syahranie Samarinda, RSUD AM Parikesit Tenggarong, dan RS lainnya di daerah ini.
Pola kerjanya, lanjut Abdurrahman, anggota surveilans melakukan pemantauan di lapangan secara aktif. Terutama untuk memantau penyakit-penyakit berbahaya seperti DBD, flu burung, dan lainnya.
Temuan-temuan surveilans itu kemudian dilaporkan ke Kasubdin P2, dilanjutkan ke Kepala Dinkes dan seterusnya. "Jadi mereka aktif meng-input informasi tentang penyakit lalu dilaporkan, untuk ditangani bersama. Tim inilah yang kami optimalkan," ujar Abdurrachman.
Selain memantau penyakit, surveilans juga bertugas memberikan arahan-arahan kepada puskesmas-puskesmas dalam mengatasi mewabahnya penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat.
"Arahan-arahan itu berupa masukan bagaimana caranya supaya masalah yang muncul cepat teratasi. Kalau penyuluhan, lain lagi. Kami punya tim tersendiri untuk melakukan penyuluhan-penyuluhan kesehatan kepada masyarakat," katanya. (win)
|