Pasien Ditampung di Lorong RSUD AM Parikesit Makin Tak Layak
Seorang pasien terpaksa ditempatkan di lorong salah satu bangsal RSUD AM Parikesit Photo: Gugun
|
KutaiKartanegara.com - 23/02/2007 22:59 WITA
Pengembangan RSUD AM Parikesit Tenggarong sudah sangat mendesak untuk segera dilaksanakan. Pasalnya, pada saat normal saja kapasitas rumah sakit tersebut sudah tak mampu lagi menampung pasien rawat inap.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kukar Ir HM Yusuf AS, Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) mesti segera merealisasikan pembangunan pengganti RSUD AM Parikesit yang lebih representatif yang disesuaikan dengan perkembangan penduduk.
Apalagi jika frekwensi serangan wabah penyakit menular semakin meninggi tiap tahunnya. "Misalnya saat terjadi wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Jelas RSUD AM Parikesit tak mampu menampung jumlah pasien yang membludak," ujarnya.
Akhirnya, RSUD AM Parikesit terpaksa memanfaatkan lorong-lorong atau tempat-tempat yang memungkinkan bagi pasien untuk dirawat inapkan.
Menurut Yusuf, hal itu selain tidak menjamin kesembuhan pasien yang optimal, juga secara manusiawi terasa tidak etis. Oleh karena itu, pembangunan RSUD pengganti menjadi prioritas daerah ini.
"Kami di DPRD Kukar siap mendukung pembangunan ini, kendati dalam soal biaya harus dilakukan pencadangan dana yang cukup besar," kata Yusuf.
Sekedar informasi, proposal pembangunan pengganti RSUD AM ParikesitTenggarong diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp 350 miliar, meliputi pembangunan fisik Rp 180 miliar dan pengadaan alat medis sekitar Rp 175 miliar. (gun)
|