Minim Jamaah, Tablig Akbar Memperingati Hari Ashura
Suasana Tablig Akbar memperingati Hari Ashura 10 Muharram 1428 H di halaman Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 01/02/2007 17:37 WITA
Dalam rangka menyemarakkan Tahun Baru Islam 1428 H sekaligus memperingati Hari Ashura 10 Muharram 1428 H, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Tablig Akbar bersama KH Habib Abdurrahman di halaman Masjid Agung Sultan Sulaiman, Tenggarong, Rabu (31/01) malam.
Meski Tablig Akbar ini dimeriahkan dengan hiburan samrah oleh para seniman-seniwati dari Sanggar Seni Kumala, namun acara ini sangat minim hadirin. Hingga acara dimulai pada pukul 21.00 WITA, hanya beberapa puluh orang saja yang mengikuti acara ini.
Selain itu, dari kalangan pejabat di lingkungan Pemkab Kukar, hanya beberapa kepala dinas/instansi yang hadir. Para pejabat tinggi Muspikab Kukar pun tidak ada yang hadir. Dan acara Tablig Akbar ini sendiri dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga (Dikluspora) Kukar H Ifni Djuraidi yang bertindak mewakili Wabup H Samsuri Aspar.
Habib Abdurrahman saat memberikan tausiyahnya dalam Tablig Akbar memperingati Hari Ashura Photo: Agri | | |
Ketua PHBI Kukar H Aminuddin dalam sambutannya meminta maaf atas minimnya jamaah yang hadir untuk mengikuti kegiatan ini. Dia mengaku bahwa hal ini tak dapat dielakkan karena kesalahan panitia. Aminuddin Eddy berjanji di masa-masa mendatang kejadian ini tidak akan terulang lagi.
Sementara Wabup H Samsuri Aspar dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Ifni Djuraidi berharap agar kejadian dan peristiwa yang telah dialami selama tahun 1427 H dapat dijadikan bahan introspeksi diri mengenai apa saja yang telah dan belum dilaksanakan.
"Apabila kita dapat merenungkannya dengan hati yang bersih dan ikhlas, maka hasilnya insya Allah dapat menjadi motivasi atau bekal kita dalam melangkah dan melaksanakan amanat," ujarnya.
Sementara Habib Abdurrahman dari Samarinda saat memberikan tausiyahnya mengatakan bahwa kita jangan menjadikan kesalahan sebagai suatu kehancuran. Namun, yang mesti kita pikirkan adalah kesempurnaan dari kesalahan tersebut.
"Salah itu wajar jika kesalahan itu dapat dijadikan pelajaran untuk menuju suatu kesempurnaan. Jangan suatu kesalahan malah diulangi di kemudian hari," ujarnya.
Usai memberikan siraman rohaninya, Habib Abdurrahman memimpin para hadirin untuk memanjatkan doa sekaligus mengakhiri acara Tablig Akbar dalam rangka memperingati Hari Ashura ini. (win)
|