Meriah, Malam Peringatan Tahun Baru Islam di Muara Badak
Penampilan siswi TK/TPA Bintang Kecil yang turut menyemarakkan malam menyambut Tahun Baru Islam di Muara Badak Photo: Bastian
|
KutaiKartanegara.com - 21/01/2007 19:54 WITA
Suasana malam menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1428 H di Kecamatan Muara Badak berlangsung semarak, Sabtu (20/01) malam. Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang Jalan Sultan Hasanuddin, Desa Badak Baru, untuk menyimak tausiyah oleh Dai muda dari Makssar, Drs H Azhar Tumanggung MA.
Warga dengan tertib mengikuti seluruh rangkaian acara dengan duduk-duduk beralaskan karpet plastik yang telah dihamparkan pihak panitia. Apalagi acara ini juga dimeriahkan dengan atraksi kesenian oleh anak-anak Muara Badak, baik dalam bentuk suguhan tari tradisi maupun pembacaan puisi.
Dikatakan H Azhar Tumanggung, adalah Khalifah Umar bin Al Khattab ra yang pertama kali memperkenalkan penanggalan Hijriyah dengan mempergunakan hitungan bulan yang dimulai dari hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah pada 14 abad silam.
"Hari hijrah Rasulullah SAW tersebut ditetapkan sebagai tanggal 01 Muharram 0001 H atau bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622 M," ujarnya.
Aksi anak-anak Muara Badak saat membacakan puisi Photo: Bastian | | |
Menurut Azhar, momentum bulan Muharram hendaknya bisa dijadikan sebagai bulan pembersihan diri dari segala dosa. Karena di dalam Islam, bulan Muharram merupakan salah satu bulan yang mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT.
"Untuk itu mulai tahun 1428 H ini tidak boleh lagi ada anggapan bahwa bulan Muharram sebagai bulan 'Panas', atau sepanjang hari Sabtu di tahun 1428 H tidak boleh lagi ada anggapan bahwa hari Sabtu merupakan hari yang 'sial' sehingga banyak orang beranggapan bahwa jika memulai usaha, bepergian pada hari Sabtu sepanjang tahun ini akan membawa sial. Itu anggapan keliru!" ujarnya.
Seraya mengutip Hadits Nabi Muhammad SAW, Azhar mengatakan pada tanggal 10 bulan Muharram disunnahkan untuk melaksanakan puasa. Jika orang muslim yang melaksanakan ibadah puasa maka akan diampuni dosanya selama 2 tahun. Pada hari itu juga meruapakan hari ditetapkannya rezeki seorang hamba untuk satu tahun yang akan datang.
Dengan datangnya bulan Muharram, Ustadz Azhar berharap agar warga Muara Badak semakin meningkatkan semangat untuk memperbaiki ajaran Islam. "Jangan karena Muharram, musyrik merajalela. Misalnya, kalau ada orang yang mau pergi menunaikan ibadah haji, banyak orang yang menitipkan foto supaya disimpan di dekat Ka’bah agar dia bisa juga menunaikan ibadah haji," katanya.
Ustadz H Azhar Temanggung saat menyampaikan tausiyah di hadapan ribuan jamaah yang memadati Jalan Sulatan Hasanuddin, Desa Badak Baru Photo: Bastian | | |
"Atau ada yang minta fotonya ditaruh di Jabal Rahmah tempat bertemunya Nabi Adam dan hawa, supaya segera dapat jodoh. Yang terbaik adalah luruskan niat perbaiki aqidah," ujarnya lagi.
Hadir dalam acara memeriahkan Tahun Baru Islam ini di antaranya adalah Kepala KUA Muara Badak H Ichsanul Karim, Ketua MUI Kecamatan Muara Badak H Abdullah Syukur, pemuka agama, tokoh masyarakat, serta santri TK/TPA se-Badak Baru.
Peringatan Tahun Baru Islam di Desa Badak Baru ini terselenggara atas kerjasama Komunitas Masyarakat Islam Badak Baru dengan BDI (Badan Dakwah Islamiyah) BPMIGAS-VICO Indonesia.
Tampil menyemarakkan suasana malam peringatan Tahun Baru Islam ini adalah kelompok tari Zapin TK/TPA Bintang Kecil, pembacaan puisi dan kelompok Sholawat Habsi Desa Badak Baru yang mendapatkan sambutan hangat dari ribuan hadirin. (bas)
|