Kaum Hawa Patut Waspadai Kanker Leher Rahim
dr Ika saat memaparkan materi mengenai penyakit kanker leher rahim Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 20/01/2007 13:07 WITA
Upaya pendeteksian secara dini penyakit kanker leher rahim atau Pap-Smear menjadi topik utama dalam penyuluhan kesehatan yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-35 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) di Tenggarong, Kamis (18/01) lalu.
Ratusan pegawai di lingkungan Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar), terutama kaum hawa, baik yang berstatus honorer maupun Pegawai Negeri Sipil, dengan serius menyimak pemaparan yang disampaikan dr Hj Ika Mariska SpOG M Kes selaku pemateri.
Menurut dr Ika, dari penyuluhan ini diharapkan paling tidak kaum wanita bisa mencegah kanker rahim secara dini. "Untuk itulah diperlukan pengetahuan, bagaimana cara mengantisipasi dan merawatnya supaya jauh dari ancaman penyakit kronis," ungkapnya.
Dikatakannya, kanker leher rahim atau serviks patut diwaspadai sejak dini. Gejala kanker leher rahim itu sendiri bisa saja berupa keputihan yang banyak dan berbau, perdarahan saat berhubungan seksual, serta perdarahan secara spontan, lama dan banyak.
Para peserta tampak antusias untuk mengajukan pertanyaan seputar kesehatan wanita kepada dr Ika Photo: Agri | | |
"Gejala lainnya masih banyak lagi yakni badan terasa lemah dan letih, kemudian berat badan menurun, nafsu makan berkurang, gangguan pada BAK dan BAB, nyeri pada pinggang seluruh tubuh, serta kaki bengkak," jelasnya.
Kanker leher rahim, lanjut dr Ika, terjadi pada sel tipis efitel yang menutupi leher rahim. Penyakit ini dapat dicegah dan disembuhkan. Dan untuk penyembuhan membutuhkan waktu antara 10 hingga 20 tahun.
"Namun itu dapat didiagnosis secara dini dengan screening atau penapisan. Penapisan kanker leher rahim ini berfungsi sebagai penyelamat jiwa dan biayanya juga tidak mahal," ujarnya.
Menurutnya, faktor risiko terjadinya kanker serviks itu biasanya terjadi ketika melakukan hubungan seksual di usia 17 tahun. Dengan pasangan yang multiefek seperti merokok dan juga karena memang dari faktor genetik atau keturunan. Hal tersebut juga akan menyebabkan terjadinya virus HPV (human papilloma virus) yang ditularkan melalui hubungan intim.
"Biasanya yang ditimbulkan penyakit kanker leher rahim adalah penurunan harapan hidup, lamanya penderitaan, hingga tingginya biaya pengobatan. Dari sebab itulah upaya pencegahan harus dilakukan sejak dini agar tidak beresiko terkena kanker serviks," kata dokter RSUD AM Parikesit Tenggarong ini.
Kegiatan penyuluhan kesehatan bagi kaum wanita yang berlangsung selama sehari di Ruang Serba Guna Kantor Bupati Kukar ini dibuka oleh Asisten III Pemkab Kukar Drs AR Ruznie Oms SH MM.
Usai pemaparan materi, para pegawai wanita Pemkab Kukar dengan antusias mengajukan pertanyaan. Tidak hanya seputar penyakit kanker leher rahim, namun juga penyakit yang mengancam organ kewanitaan lainnya seperti kanker payudara. (win)
|