Penderita Kanker Otak Dapat Bantuan Rp 30 Juta
Hj Fatzkiah dari IKBJ didampingi Wabup Samsuri Aspar menyerahkan bantuan sebesar Rp 10 juta kepada Faisal Rahman, ayah Adi Taufiqurahman yang menderita kanker otak Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 15/01/2007 23:24 WITA
Adi Taufiqurahman, bocah berusia 4 tahun dari keluarga tidak mampu asal Kecamatan Muara Jawa yang menderita kanker otak, tadi siang mendapatkan bantuan uang tunai senilai Rp 30 juta.
Bantuan tersebut berasal dari Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) sebesar Rp 15 juta, Ikatan Keluarga Besar Hj Jauhariah (IKBJ) dan sumbangan pribadi Wabup H Samsuri Aspar sebesar Rp 5 juta.
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan langsung oleh Wabup H Samsuri Aspar dan Hj Fatzkiah dari IKBJ di rumah jabatan Wabup Kukar kepada orangtua penderita yakni Faisal Rahman dan istrinya, Komariah. Turut mendampingi Wabup Kukar adalah Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr H Abdurachman dan perwakilan dari PT Asuransi Kesehatan (Askes).
Uang tersebut rencananya akan digunakan pihak keluarga penderita untuk menanggulangi biaya transportasi, akomodasi keluarga dan keperluan lain selama mendampingi Adi Taufiqurahman menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Wabup H Samsuri Aspar memperhatikan bocah Photo: Agri | | |
Sementara untuk biaya pengobatan dan operasi bagi Adi Taufiqurahman akan ditanggulangi oleh PT Askes melalui layanan Askes Keluarga Miskin.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kukar, dr H Abdurachman, bocah Adi Taufiqurahman akan dibawa ke Jakarta pada Rabu (17/01) mendatang. Selain didampingi pihak keluarga yang terdiri dari 3 orang, Dinas Kesehatan Kukar akan mengirimkan 2 orang petugasnya mendampingi keluarga tersebut.
Kepada orangtua bocah, Wabup Samsuri Aspar berharap agar bantuan tersebut dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. "Bantuan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemkab Kukar untuk membantu meringankan beban warga tidak mampu dalam mendapatkan pelayanan kesehatan," ujar Samsuri Aspar.
Pasangan Faisal Rahman-Komariah datang ke Tenggarong tidak bersama bocah Adi Taufiqurahman. Bocah tersebut dikabarkan masih dalam keadaan lemah setelah sebelumnya sempat menjalani operasi hydrocephalus di Balikpapan.
Namun pasangan ini membawa anak terakhirnya, Arya Hadikusuma, yang juga telah menjalani operasi serupa. Yang memprihatinkan, bocah 2 tahun ini dipastikan tidak dapat melihat selamanya karena mengalami kerusakan pada kornea matanya.
Dikatakan dr H Abdurachman, bocah Arya Hadikusuma tidak bisa mendapatkan operasi pencangkokan mata. "Matanya sudah tidak dapat ditolong lagi. Dia nanti hanya akan diberikan protesa atau mata palsu yang fungsinya hanya sekedar sebagai kosmetik," jelas Kadis Kesehatan Kukar. (win)
|