Kutai Kartanegara Jadi Pilot Project Kota Layak Anak
Beberapa orang anak bermain di salah satu dinding panjat yang ada di Taman Jembatan Kartanegara. Keberadaan taman bermain ini menjadi salah satu kriteria yang membuat Kukar menjadi proyek percontohan Kota Layak Anak Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 05/01/2007 17:54 WITA
Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersama 4 daerah lainnya di tanah air mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia sebagai daerah percontohan pengembangan model Kota Layak Anak.
Menyikapi penunjukan Kukar sebagai pilot project Kota Layak Anak ini, Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Kukar mengadakan seminar sehari yang dibuka Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Samuel Robert Djukuw di Pendopo Wakil Bupati Kukar, Tenggarong, Kamis (04/01) kemarin.
Dikatakan Lilis Mardiana selaku Ketua Panitia, peserta seminar terdiri dari Camat dan Kepala Desa se-Kukar, kepala dinas/instansi di lingkungan Pemkab Kukar, serta Kepala Sekolah dan Guru Bimbingan Penyuluhan se-Kukar.
Suasana Seminar Kota Layak Anak di Pendopo Wakil Bupati Kukar, Tenggarong, Kamis kemarin Photo: Iif | | |
"Dengan harapan agar peserta nantinya dapat menyosialisasikan kembali kepada masyarakat serta pihak-pihak yang terkait lainnya mengenai program Kota Layak Anak ini," ujarnya.
Dilanjutkannya, seminar ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemkab guna mencari masukan dan ide dari semua pihak yang terkait. “Untuk mewujudkan pengembangan KLA harus ada kerjasama dan koordinasi antar pihak terkait baik di tingkat nasional maupaun daerah dalam menagani masalah anak,” papar Lilis yang juga Kasubag Pemberdayaan Perempuan (PP) Bagian Kesra Pemkab Kukar ini.
Sementara Asisten II Samuel Robert Djukuw mengatakan, pada dasarnya anak-anak sebagai generasi muda yang unggul tidak akan tumbuh dengan sendirinya, mereka memerlukan lingkungan yang subur yang sengaja diciptakan untuk itu. Sehingga memungkinkan potensi yang mereka miliki tumbuh dengan optimal.
"Jadi dalam hal ini peranan Pemkab bersama orangtua sangatlah penting untuk menciptakan lingkungan tesebut guna merangsang segenap potensi anak agar dapat berkembang secara maksimal," katanya.
Asisten II Pemkab Kukar Samuel Robert Djukuw menyerahkan cenderamata kepada Sumarni D Raharjo Photo: Iif | | |
Untuk diketahui, Kukar merupakan satu-satunya Kabupaten dari lima daerah yang ditunjuk pemerintah sebagai proyek percontohan Kota Layak Anak pada workshop yang digelar di Bogor, Jawa Barat, Desember 2006 lalu. Empat daerah lainnya yang menjadi proyek percontohan Kota Layak Anak adalah Kota Surakarta, Sidoarjo, Jambi dan Gorontalo.
Sementara Deputi IV Bidang Perlindungan Anak Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI, Dra Sumarni D Raharjo MPA, dalam makalahnya yang bertemakan Kebijakan Nasional Perlindungan Anak mengatakan, penerapan program Kota Layak Anak di Kukar sangat tepat dan sudah memenuhi seluruh kriteria yang ditentukan.
Dari beberapa kriteria tersebut diantaranya adalah memiliki program menghapus pekerja anak melalui Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA). Kemudian juga didukung oleh adanya sarana fisik seperti Taman Baca Masyarakat di Tugu Jam Bentong Tenggarong, serta sejumlah taman bermain anak dan sebagainya," ujarnya.
Sedang Ketua Lembaga Perlindungan Ibu dan Anak (LPIA) Kalimantan Timur Sumadi Atmodiarjo saat memaparkan tentang Hasil Pemetaan KLA di Kukar mengatakan, Kota Layak Anak adalah kota yang layak dan inklusif untuk semua anak yang memenuhi kebutuhan dan perhatian khusus pada anak yang mengalami diskriminasi dalam mengakses hak-hak mereka.
"Seperti anak-anak yang tinggal di jalanan, anak cacat, anak yang berasal dari etnik minoritas atau kelompok lain serta pekerja anak," paparnya. (ale/win)
|