Kalender Tetap Mulai Tahun Depan, Seni Budaya Kukar Makin Bergairah
Suasana Sarasehan Seni Budaya di gedung Serapo LPKK, Jum'at (29/12) kemarin Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 30/12/2006 19:46 WITA
Kegiatan seni budaya di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mulai tahun 2007 mendatang dipastikan akan semakin bergairah. Pasalnya, hampir tiap bulan akan ada berbagai event seni budaya baik yang berlangsung di ibu kota Kukar, Tenggarong, maupun di 17 kecamatan lainnya.
Komitmen untuk menggairahkan seni budaya di Kukar ini terungkap dari Sarasehan Seni Budaya yang digagas Lembaga Pembinaan Kebudayaan Kutai Kartanegara (LPKK), Jum'at (29/12) kemarin di Tenggarong.
Tampil sebagai pembicara dalam sarasehan ini adalah Anggota DPRD Kukar Dedi Sudarya, Erwinsyah dari Task Force Gerbang Dayaku, dan Ketua LPKK H Syamsul Khaidir. Sementara Sekkab Kukar HM Husni Thamrin dan Kepala Dinas Pariwisata Kukar H Basran Yunus berhalangan hadir dalam sarasehan sehari ini.
Menurut Ketua LPKK H Syamsul Khaidir, Kukar yang dicanangkan sebagai daerah tujuan wisata harus memiliki suatu agenda tetap atau calendar of event seni budaya. Dengan adanya kalender tetap seni budaya di tiap kecamatan, selain akan meningkatkan pengembangan seni budaya di daerah ini juga diharapkan mampu mendukung dunia pariwisata di Kukar.
Diskusi antar peserta kecamatan yang disaksikan Ketua LPKK H Syamsul Khaidir Photo: Agri | | |
Khusus untuk komunitas seni di kecamatan-kecamatan luar Tenggarong, Syamsul Khaidir mengharapkan dukungan masing-masing Camat untuk memajukan kegiatan seni budaya di wilayahnya.
Bahkan Ketua LPKK menggagas akan memberikan award atau penghargaan kepada Camat yang peduli terhadap pengembangan seni budaya di daerahnya. "Pada akhir tahun kita akan berikan penghargaan kepada Camat yang peduli seni budaya," cetusnya.
Senada dengan Syamsul Khaidir, Dedi Sudarya mengatakan bahwa seni budaya merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah, di samping faktor keindahan alam. "Hampir 40% wisatawan asing melakukan kunjungan ke suatu daerah wisata karena keunikan seni budaya," ujar Dedi.
Setelah mendengarkan pemaparan dari narasumber serta melakukan diskusi, para peserta sarasehan yang terdiri dari perwakilan kecamatan, kelompok seni maupun paguyuban yang ada di Kukar ini sepakat untuk memajukan kegiatan seni budaya di wilayah kecamatan masing-masing.
Dedi Sudarya, Erwinsyah dan H Syamsul Khaidir selaku pembicara pada Sarasehan Seni Budaya Photo: Agri | | |
Beberapa kecamatan bahkan sudah memiliki kegiatan seni budaya yang siap diangkat ke permukaan. Misalnya Pesta Laut masyarakat nelayan di Kecamatan Muara Badak yang unik seperti halnya Pesta Laut masyarakat nelayan Kecamatan Samboja. Selain itu, ada pula kegiatan pesta adat Kutai Mulawarman di Kecamatan Muara Kaman yang biasa dilaksanakan pada bulan Januari.
Namun di beberapa kecamatan yang belum siap, para peserta mengatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak Pemerintah Kecamatan serta praktisi seni budaya masing-masing untuk membuat agenda seni budaya sesuai dengan potensi yang mereka miliki.
Sementara komunitas seni budaya di Tenggarong yang terdiri dari beberapa sanggar tari, musik, teater dan paguyuban, mengusulkan agar Pemkab Kukar melalui LPKK memberikan dana pembinaan untuk tiap komunitas seni budaya tersebut.
"Dana pembinaan ini digunakan untuk proses produksi dan pementasan yang jadwalnya akan disesuaikan," tutur Yanti dari Kelompok Sandiwara H mewakili rekan-rekannya dari Tenggarong.
Yanti juga berharap agar LPKK kembali mengadakan pertemuan dengan 14 perwakilan kelompok seni budaya serta kelompok-kelompok lainnya yang tidak hadir pada sarasehan ini. Dia juga berharap agar pihak Dinas Pariwisata dan Budaya turut hadir pada pertemuan itu guna menyusun kalender tetap pertunjukan seni budaya yang diadakan di Tenggarong. (win)
|