Gelar Sastra Kutai Ditandai Dengan Peluncuran Buku Antologi Puisi Penampilan Hamsi Hamzah membawakan puisi bertajuk Ayo! Berhimpitan yang mengangkat masalah penderitaan rakyat kecil pasca kenaikan harga BBM Photo: Agri
KutaiKartanegara.com - 19/12/2006 20:08 WITA
Komunitas Masyarakat Seni Kutai Kartanegara meluncurkan sebuah buku antologi puisi bertajuk Seteguk Mahakam dalam acara Gelar Sastra Kutai 2006 yang berlangsung di Gedung Putri Junjung Buyah, Tenggarong, Senin (18/12) malam.
Peluncuran buku kumpulan puisi karya 8 penyair tersebut ditandai dengan penyerahan buku oleh Karno Wahid kepada Staf Ahli Bupati Kukar Drs H Adji Muhammad dan Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kukar Ds H Basran Yunus MM, serta kepada 5 perwakilan sekolah di Tenggarong.
Selain Karno Wahid, seniman dan tokoh masyarakat yang turut menyumbangkan puisinya dalam buku antologi Seteguk Mahakam adalah Buddi Warga, Dedi Sudarya, Hamsi Hamzah, Hj Maryati, Rita Widyasari, Syamsul Khaidir dan Sukardi Wahyudi.
Karno Wahid mewakili Komunitas Masyarakat Seni Kukar menyerahkan buku Antologi Puisi Seteguk Mahakam kepada Staf Ahli Bupati H Adji Muhammad dan Kepala Disparbud H Basran yunus Photo: Agri | | |
Yang menarik, seluruh penyair minus Ketua KNPI Kukar Rita Widyasari yang berhalangan hadir, tampil di atas pentas membacakan 1-2 karya puisinya. Tak ketinggalan Staf Ahli Bupati HA Muhammad dan Kepala Disparbud Kukar H Basran Yunus ikut ambil bagian membacakan puisi.
Selain diisi dengan pembacaan puisi, Gelar Sastra Kutai 2006 juga menampilkan para seniman tradisi yang membawakan seni sastra asli Kutai seperti Tarsul, Beladon dan Bedandeng. Dengan iringan musik tradisi yang khas, penampilan seni sastra asli Kutai ini mendapat sambutan hangat para hadirin.
Saat membuka Gelar Sastra Kutai 2006, Staf Ahli Bupati Kukar H Adji Muhammad yang bertindak mewakili Bupati H Syaukani HR mengatakan bahwa Pemkab Kukar sangat menyambut baik prakarsa Disparbud Kukar yang menggelar acara seni budaya seperti ini.
Gaya Anggota DPRD Kukar Dedi Sudarya saat membawakan puisi bertajuk Pagi Masih Begitu Buta Photo: Yanda | | |
Apalagi kegiatan seni sastra ini sangat jarang digelar di Kukar. "Dengan adanya acara ini membuktikan bahwa masyarakat Kukar masih memiliki komitmen kuat untuk mempertahankan nilai-nilai budaya yang mendapatkan tekanan budaya luar," ujarnya.
H Adji Muhammad berharap agar masyarakay Kukar khususnya insan sastra dapat terus mempertahankan serta mengembangkan seni sastra yang berkualitas.
Sementara dikatakan Kepala Disparbud Kukar H Basran Yunus, acara ini merupakan yang pertama kali digelar di Tenggarong yang diselenggarakan oleh Disparbud Kukar. Menurutnya, kegiatan seni budaya seperti ini merupakan salah satu penunjang untuk meningkatkan dunia pariwisata Kukar yang menjadi pilar ketiga program Pemkab Kukar melalui Gerbang Dayaku Tahap II.
Acara Gelar Sastra Kutai 2006 kemarin malam juga dimeriahkan dengan penampilan musik tingkilan dan tari Jepen yang dibawakan Sanggar Budaya Karya Dharma pimpinan M Arifin dari Kelurahan Loa Ipuh, Tenggarong. (win/nop)
|