Tim Relawan Kesehatan Kukar Usai Laksanakan Tugas di Aceh
Para relawan Kesehatan Kukar ketika berada di Banda Aceh Photo: Koleksi dr Jantje T
|
KutaiKartanegara.com - 22/03/2005 14:51 WITA
Tim relawan kesehatan Kutai Kartanegara (Kukar) yang telah melakukan kegiatan kemanusiaan dalam rangka membantu korban musibah gempa bumi dan tsunami selama 3 pekan di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) telah kembali ke Tenggarong.
Tim yang dikoordinir oleh dr Jantje Taroreh beranggotakan 10 orang tersebut tadi pagi melaporkan kegiatan mereka selama bertugas di Provinsi NAD kepada Assisten I Bidang Pemerintahan Pemkab Kukar, Drs HM Husni Thamrin MM, di ruang kerjanya di Tenggarong.
Menurut dr Jantje Taroreh, selama bertugas di NAD mereka banyak melakukan kegiatan membantu meringankan korban bencana gempa bumi dan tsunami terutama di bidang kesehatan dan kegiatan sosial lainnya di 4 titik penampungan pengungsi di Kabupaten Pidie yakni di Kecamatan Ulim, Bandar Dua, Jangka Buya dan Kuto Kreung.
Warga Aceh ketika melakukan pemeriksaan kesehatan di Posko Kesehatan Kukar Peduli Aceh Photo: Koleksi dr Jantje T | | |
"Lokasi berada di sekitar kota Sigli (ibukota Kabupaten Pidie-red) yang berada di antara kota Lhokseumawe dan Banda Aceh. Di 4 tempat kegiatan ini merupakan pusat konsentrasi GAM terbesar di Aceh. Hal ini dapat terlihat dari banyak jumlah anak-anak dan wanita serta janda ketimbang pria yang mereka tangani kesehatannya," ujarnya.
Ditambahkan dr Jantje, di Kecamatan Ulim mereka menangani pelayanan kesehatan terhadap 202 pengungsi, kemudian sebanyak 200 orang di Kecamatan Jangka Buya, 178 orang di Kecamatan Kuta Kreung jumlah yang berobat 178 orang di Kecamatan ini pula tim relawan medis Kukar memberi bantuan obat-obatan pada 4 Puskesmas dan sebuah genset kepada pasantren yang ada di Kecamatan tersebut.
"Masyarakat sangat antusias menerima kami dan memberi dukungan sehingga memudahkan kerja kemanusiaan kami disana. Kendati suasana secara umum di wilayah tersebut masih belum kondusif. Kendala kami adalah komunikasi dengan warga karena sebagian besar warga hanya bisa berbahasa Aceh dan Arab," tutur Jantje.
dr Jantje Taroreh (kanan) menyerahkan piagam penghargaan dari Pemkab Pidie kepada Assisten I Drs HM Husni Thamrin MM Photo: Joe | | |
Ditambahkannya, akibat bencana itu banyak warga Aceh yang mengalami penyakit ISPA (Inspeksi Saluran Pernafasan Atas), Penyakit Kulit, diare dan sebagian gangguan kejiwaan.
Dan atas keterlibatan tim kesehatan Kukar di Aceh tersebut, ujar dr Jantje, pihaknya mendapat penghargaan dari Pemkab Pidie yang ditandatangani Wakil Bupati Pidie Drs H Jalaluddin Harun dalam bentuk piagam penghargaan.
Sementara itu Assisten I Drs HM Husni Thamrin MM mengatakan, bilamana masyarakat dan Pemda di Aceh masih membutuhkan bantuan kemanusian Pemkab Kukar siap untuk berpartisipasi. "Pemkab Kukar setiap saat siap memberikan bantuan dalam bentuk apapun yang dibutuhkan di Aceh," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, HM Husni Thamrin juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada anggota tim relawan kesehatan Kukar yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya untuk membantu warga Aceh yang tertimpa musibah.
Ke 10 anggota tim relawan kesehatan Kukar yang dikoordinir dr Jantje Taroreh masing-masing adalah dr Hariyanto, Ahweriansyah (Perawat Anestesi), M Ali Q AMd Kep (Anestesi), Imam Suprapto AMd Kep (Perawat UGD), Ardiansyah (UGD) Djailani AMd Kep (Perawat ICU), Kusnandar AMd Kep (ICU), Krisantus Kuwai AMd Kep (Perawat Bedah) dan Setya Bakti Amd Kep (Perawat VIP). Semuanya merupakan tenaga kesehatan asal RSUD AM Parikesit, Tenggarong. (joe)
|