Listrik Byar Pet, PLN Didemo
Pengunjukrasa melakukan pembakaran terhadap spanduk milik PLN Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 22/11/2006 22:18 WITA
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Oposisi Murni (BOM) Kutai Kartanegara (Kukar) menyerukan kepada masyarakat untuk memboikot pembayaran tagihan listrik terkait dengan sering terjadinya pemadaman aliran listrik belakangan ini.
Hal tersebut diserukan para aktivis LSM BOM dan mahasiswa Unikarta saat berunjukrasa di depan Kantor PLN Ranting Tenggarong yang terletak di Jalan KH Akhmad Muksin, Selasa (21/11) kemarin.
Menurut Koordinator LSM BOM Efri Novianto, pemboikotan pembayaran tagihan listrik ini sebagai bentuk ungkapan terhadap buruknya kinerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sering memadamkan aliran listrik hampir setiap hari.
"Seringnya pemadaman listrik telah menyengsarakan masyarakat. Lihat saja, sudah berapa rumah yang terbakar selama terjadinya pemadaman aliran listrik. Belum lagi sudah berapa banyak peralatan listrik yang rusak gara-gara aliran listrik padam seketika," ujarnya.
Dalam aksinya kemarin siang, demonstran melakukan pembakaran terhadap spanduk Deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan PLN yang dipasang di pagar kantor tersebut. Dalam spanduk tersebut dinyatakan bahwa Lama Gangguan Per Pelanggan 48 Jam/Bulan, Jumlah Gangguan Per Langganan 36 Kali/Bulan, dan Kesalahan Pembacaan KWH Meter 2 Kali/Triwulan/Pelanggan.
Wakil Koordinator LSM BOM Junaidi saat menyampaikan tuntutan mereka kepada manajemen PLN Tenggarong Photo: Yanda | | |
Menurut Wakil Koordinator LSM BOM, Junaidi, pesan dalam spanduk tersebut bohong belaka. "Buktinya gangguan listrik lebih lama dari yang dicanangkan PLN. Ini adalah pembohongan publik," ujar Junaidi seraya menyuruh rekan-rekannya untuk melepas spanduk dan membakarnya.
Aksi unjukrasa dan bakar-bakar spanduk mahasiswa ini cukup menarik perhatian warga Tenggarong yang melintas di depan kantor PLN Tenggarong. Beberapa warga bahkan turut bergabung dalam aksi unjukrasa tersebut.
Setelah sekian lama berorasi sampai pembakaran spanduk, tidak ada satu pun pihak manajemen PLN Tenggarong yang menemui mahasiswa. Akhirnya, pengunjukrasa bergerak memasuki halaman kantor untuk melakukan sweeping mencari Kepala PLN Tenggarong.
Melihat gelagat tersebut, seorang Satpam Kantor PLN Tenggarong langsung mencegat mahasiswa untuk tidak memasuki ruang kantor. Satpam meminta pengunjukrasa untuk tetap bertahan sambil menunggu dirinya menemui pihak manajemen kantor.
Akhirnya manajemen PLN Tenggarong yang diwakili Sunardi selaku Supervisor Administrasi dan Supervisor Catatan Meter, Suryanto, keluar menemui pengunjukrasa. Dikatakan Sunardi, Kepala PLN Tenggarong Ir Budiyana sedang tidak berada di tempat karena masih ada rapat di Samarinda seputar persiapan Porprov III Kaltim 2006.
Sunardi lalu menawarkan dialog dengan Kepala PLN Tenggarong jika yang bersangkutan sudah berada di Tenggarong. Oleh pengunjukrasa, mereka meminta untuk melakukan dengar pendapat dengan Kepala PLN Tenggarong pada hari Kamis atau Jum'at lusa. Sunardi kemudian berjanji akan menghubungi pengunjukrasa jika sudah dapat dipastikan kapan Kepala PLN dapat menerima mereka untuk berdialog.l
Usai berunjukrasa di Kantor PLN, pengunjukrasa melanjutkan aksinya di gedung DPRD Kukar. Di gedung dewan, pendemo langsung diterima oleh Ketua Komisi I DPRD Kukar Ir Marten Apuy bersama rekannya Mus Mulyadi.
Koordinator LSM BOM Kukar Efri Nofrianto dihadapan anggota dewan mengatakan bahwa akibat listrik produksi PLN yang selalu byar pet, masyarakat sangat dirugikan baik secara materil maupun moril.
Menurutnya, kerugian dari aspek moril akibat listrik byar pet adalah membuat masyarakat jadi panik dan stres. Sementara dari aspek materil banyak aktivitas ekonomi masyarakat yang mengandalkan pasokan listrik PLN mengalami kerugian. "Bagaimana tanggung jawab PLN terhadap kerugian yang dialami masyarakat ini?" ujarnya.
Ditambahkan Efri, dengan kondisi listrik PLN yang sering padam ini akan mengganggu kelancaran Porprov III di Kaltim. "Sebagai warga sekaligus tuan rumah Porprov III Kaltim, kami keberatan terhadap pelayanan PLN seperti ini," ujarnya.
Sementara Marten Apuy dalam pertemuannya dengan pengunjukrasa di salah satu ruangan gedung DPRD mengakui memiliki persepsi dan asumsi yang sama dalam menilai kinerja PLN akhir-akhir ini. "Sebagai wakil rakyat, kami merasakan dampak dari listrik PLN yang selalu padam ini," ujarnya.
Kepada pengunjukrasa, dia berjanji dalam waktu dekat akan melakukan dengar pendapat dengan PLN Ranting Tenggarong berkaitan dengan pasokan listrik PLN yang kurang memuaskan. Dia menjanjikan dalam pertemuan dengan jajaran PLN nanti akan menghadirkan para aktivis mahasiswa dan pihak terkait lainnya sebagai pemantau. "Tujuannya agar permasalahan listrik PLN ini duduk perkaranya menjadi jelas dan transparan," demikian ujarnya. (win)
|