Suguhan Musik Klasik ASAH Pukau Publik Tenggarong Suasana pertunjukan musik klasik ASAH Indonesian Tour 2006 di Gedung Puteri Junjung Buyah, Tenggarong, tadi malam Photo: Yanda
Duet pianis Ary Sutedja dan cellist Asep Hidayat yang mampu menghipnotis publik Tenggarong dengan alunan musik klasik yang manis Photo: Yanda
|
KutaiKartanegara.com - 21/11/2006 23:34 WITA
Denting piano dan gesekan cello mengalun begitu syahdu. Sementara torehan cat warna-warni terus mengalir di atas sebuah kanvas besar mengiringi lantunan musik klasik bertajuk Ave Maria karya komponis kenamaan dunia, Johann Sebastian Bach.
Sekitar 100 penonton tampak larut sepanjang berlangsungnya pertunjukan musik klasik yang dikemas dalam ASAH Indonesian Tour 2006, Musik untuk Piano dan Cello. Permainan piano yang apik oleh pianis Ary Sutedja, dipadu gesekan cello Asep Hidayat, berhasil memukau para penonton yang hadir tadi malam di Gedung Puteri Junjung Buyah. Tepuk tangan meriah pun membahana setiap kali kedua musisi klasik ini mengakhiri permainan musik mereka.
Dalam pertunjukan ASAH Indonesian Tour yang digarap JakArt bekerjasama dengan Komunitas Seni Budaya (KSB) Seraong ini, sedikitnya ada 10 buah gubahan karya dari 7 komponis besar dunia dan tanah air yang disuguhkan ASAH (Ary Sutedja & Asep Hidayat) di hadapan publik Tenggarong.
Mikhail David yang juga suami Ary Sutedja usai melukis di atas kanvas besar Photo: Yanda | | |
Sonata lainnya yang ditampilkan adalah Sonata No 5 untuk Cello dan Piano di E Minor gubahan komponis besar Italia, Antonio Vivaldi. Lalu Sonata dalam G Mayor K.301 untuk Cello dan Piano karya Wolfgang Amadeus Mozart, serta Sonata untuk Cello dan Piano di D Minor karya D Shostakovich.
Sementara karya-karya komponis kenamaan tanah air yang dipersembahkan adalah Suita untuk Cello dan Piano karya Amir Pasaribu yang terdiri dari tiga nomor yakni Sunrise at the Yangste, Dr Sun Yat Sen Memorial Hall, dan Hangstsu Mountain and Greeks at Sundown.
Kemudian ada pula gubahan bertajuk Tembang Alit karya Jaya Suprana yang dimainkan Ary Sutedja secara solo. Asep Hidayat juga tak ketinggalan memainkan cello secara solo untuk tembang bertajuk Emosi karya Trisutji Kamal.
Kepala Dinas Pariwisata Kukar H Basran Yunus menyerahkan bunga kepada Ary Sutedja Photo: Yanda | | |
Pertunjukan musik klasik yang berlangsung hampir dua jam ini tentu saja mendapat sambutan hangat dari para penonton Tenggarong. Tak terkecuali Kepala Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Kukar) H Basran Yunus serta Staf Ahli Bupati Kukar HAR Haryanto Bachroel dan H Adji Surya Dharma yang juga hadir menyaksikan pertunjukan ini.
Apalagi Ary Sutedja selalu memaparkan secara singkat mengenai latar belakang atau kisah dibalik penciptaan nomor-nomor klasik yang mereka mainkan, membuat pertunjukan ini begitu menarik bagi warga Tenggarong yang belum pernah menyaksikan pagelaran musik klasik.
Seiring dengan berakhirnya pertunjukan, sebuah lukisan abstrak yang ditorehkan Mikhail David pun selesai dikerjakan. "Lukisan ini merupakan hasil penjiwaan terhadap alunan tembang yang dimainkan selama pertunjukan, ditambah pula penjiwaan terhadap kota Tenggarong yang dialiri sungai Mahakam," jelas pria berkebangsaaan Yunani yang tak lain adalah suami dari Ary Sutedja ini.
Usai pertunjukan, Ary Sutedja dan Asep Hidayat berkesempatan untuk berdialog dengan para penonton seputar musik klasik. Acara diakhiri pula dengan penyerahan bunga dari Kepala Dinas Pariwisata Kukar H Basran Yunus kepada Ary Sutedja, serta penyerahan cenderamata dari Direktur KSB Seraong H Misra Budiarto kepada tim ASAH berupa Seraong atau caping khas suku Dayak. (Nop/Win)
|