Sampah Menumpuk di Museum Mulawarman, Tanggung Jawab Siapa? Tumpukan sampah yang dibiarkan menggunung di halaman parkir Museum Mulawarman Photo: Yanda
KutaiKartanegara.com - 07/11/2006 23:22 WITA
Museum Mulawarman Tenggarong sebagai salah satu objek wisata budaya dan sejarah andalan Kutai Kartanegara (Kukar) punya koleksi sampah yang sudah berhari-hari dibiarkan mengganggu pemandangan.
Ketika hal itu dikonfirmasi melalui telepon kepada Kepala Kantor Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (KKPP) Kukar Drs H Sapuansyah Noor, pihak KKPP menegaskan bahwa onggokan sampah di Museum Mulawarman bukan tanggung jawabnya.
Karena menurut Sapuansyah, saat ini Museum Mulawarman berada di bawah manajemen Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kaltim yaitu sebagai Unit Pelaksana Teknis Disdik Kaltim.
"Dengan demikian Museum Mulawarman bukan berada di bawah lingkungan Pemkab Kukar. Sehingga saya tidak berani untuk mengintervensi lembaga itu termasuk mengangkut sampah yang ada di museum tersebut," ujarnya.
Jadi intinya, lanjut Kepala KKPP Kukar, tanggung jawab pemeliharaan objek wisata itu, termasuk kebersihannya, ada pada Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim. Demikian tegas Sapuansyah.
Sementara tokoh pemuda Kukar, Erwinsyah SE, ketika dimintai pendapatnya mengatakan, Museum Mulawarman berada di lingkungan Kota Tenggarong, maka yang namanya kebersihan lingkungan kota termasuk di kawasan museum adalah tanggung jawab penuh Kantor Kebersihan Kukar.
"Tidak tepat pak Sapuansyah yang menyebutkan kebersihan halaman Museum Mulawarman menjadi tanggung jawab pihak lain. Lebih-lebih bila mengingat Kota Tenggarong sebagai kota tujuan wisata, harusnya semua bentuk kebersihan kota, di mana pun kawasannya, semuanya merupakan tanggung jawab Kantor Kebersihan," tegas Erwinsyah.
Sebaiknya antara pihak Museum Mulawarman dan KKPP Kukar dalam hal mengatasi sampah yang menumpuk di halaman museum tersebut bisa menyelesaikannya dengan cara berkoordinasi.
"Apa salahnya saling bantu membantu demi kebersihan kota wisata ini. Tidak perlu saling lempar tanggung jawab. Sebaiknya menunjukkan kerja profesionalnya untuk memelihara kebersihan kota," kata Sekretaris Yayasan Kutai Kartanegara ini. (nop/ian)
|