Libur Lebaran, Wisatawan Lokal Serbu Tenggarong
Kesibukan di dermaga penyeberangan Pulau Kumala yang dipadati para pelancong Photo: Agri
|
KutaiKartanegara.com - 29/10/2006 13:54 WITA
Obyek-obyek wisata di kota Tenggarong selama libur Lebaran Idul Fitri ini hampir setiap hari diserbu ribuan wisatawan lokal, terutama dari kota-kota utama di Kalimantan Timur seperti Samarinda, Balikpapan dan Bontang.
Beberapa obyek wisata yang mendapat serbuan para pelancong lokal tersebut adalah Planetarium Jagad Raya, Waduk Panji Sukarame, dan Museum Kayu. Namun yang paling laris manis diserbu para pelancong adalah Museum Mulawarman dan pusat rekreasi Pulau Kumala.
Dari pantauan KutaiKartanegara.com sejak H+2 Idul Fitri, kesibukan luar biasa di kedua obyek wisata tersebut terjadi pada hari Rabu (25/10) dan Kamis (26/10) lalu. Ratusan kendaraan roda empat maupun roda dua yang tak mampu di areal parkir Museum Mulawarman terpaksa meluber di sepanjang Jalan Diponegoro dan Jalan Mayjen Sutoyo, hingga pelataran parkir Planetarium Jagad Raya.
Para motoris perahu ketinting dengan tertib menunggu giliran untuk menyeberangkan penumpang menuju Pulau Kumala Photo: Agri | | |
Pemandangan serupa juga tampak di sekitar dermaga penyeberangan menuju Pulau Kumala. Ratusan kendaraan roda empat juga terpaksa diparkir di tepi sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan KH Ahmad Mukhsin karena keterbatasan lapangan parkir.
Para petugas Dinas Perhubungan Kukar serta beberapa personel Polres Kukar yang disiagakan di seputar obyek wisata tersebut tak ayal cukup kerepotan dengan ramainya kunjungan turis lokal ini. Seperti halnya di dermaga penyeberangan menuju Pulau Kumala, para petugas tampak sibuk membantu para pelancong yang ingin menyeberang serta mengatur antrian perahu ketinting agar tertib menaikkan dan menurunkan penumpang.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Pulau Kumala ini tentu saja membawa berkah tersendiri bagi para motoris perahu ketinting yang seakan tiada henti melayani para penumpang yang ingin menyeberang dari dan ke Pulau Kumala.
Menurut Kepala Dermaga Penyeberangan Pulau Kumala, Hidayat Nur, tidak ada tuslah atau kenaikan tarif penyeberangan menggunakan perahu ketinting. "Tarifnya seperti hari biasa. Untuk sekali menyeberang, dikenakan biaya sebesar Rp 3 ribu per orang. Namun jika ada yang mau carter, tarifnya sebesar Rp 24 ribu untuk sekali antar," ujar Hidayat.
Ditambahkan Hidayat Nur, sedikitnya terdapat 40 armada perahu ketinting yang mangkal di dermaga penyeberangan tersebut. "Petugas kami bersama personel Polres Kukar hanya mengatur penumpang yang akan naik perahu agar tidak melebihi kapasitas. Satu perahu maksimal 8 penumpang," demikian katanya. (win)
|